Saturday, 22 October 2011

ADA APA DENGAN SYIAH?...

Tampaknya Tidak salah jika saya membuat semboyan:" Kalo Tidak Goblog , gak bakalan masuk syiah". Mungkin orang syiah menolak semboyan ini. Akan tetapi mereka telah membuktikan kebenaran semboyan tersebut. Mengapa?. Sebab orang syiah paling gengsi untuk mengikuti Abu Bakar. Mereka bilang:" kami tidak mau mengikuti ijtihad Abu bakar. Kami hanya mengikuti Rosululloh". Benarkah?... Mari kita buktikan!
Rosululloh SAw menyuruh Umat islam untuk mengikuti Abu Bakar.

Dari Hudzaifah al yamani, Rosululloh SAW bersabda:
setelah aku meninggal ikutilah abu bakar dan umar...
(jam'ul fawaid juz 2 hlm 201).

Tentu saja Syiah menolak perintah Nabi di atas. Demi untuk membela penolakannya terhadap perintah Nabi, orang2 syiah menuduh Abu bakar gemar menyelishi baginda Nabi. Padahal telah jelas bahwa syiah lah yg menyelisihi beliau. Syiah tidak mau menjalankan perintah Nabi untuk mengikuti Abu bakar.

Ok! mari kita buktikan, apakah Abu bakar selalu menyelisihi Nabi Saw?.

Baginda Nabi SAW di utus untuk mengajarkan risalah tauhidiyah. Beliau menyeru seluruh manusia untuk mengikuti ajaran tersebut. Dan Abu Bakar Ra mengikuti seruan tersebut.(al bidayah juz 3 hlm 29).

Baginda Nabi Saw meminta Abu Bakar untuk menemani Hijrah. Abu bakar pun menemani beliau. ( Al bidayah juz 3 hlm 180).

Setelah perang Uhud usai Baginda Nabi menyuruh para sahabatnya untuk mengejar pasukan musyrik. Kisah ini di kenal dg yaumu roji'. Abu Bakar mengikuti perintah beliau. ( Al haitsamy juz 9 hlm 145. Al ishobah juz 3 hlm 132).

Saat akan perang tabuk baginda Nabi Saw menyuruh umat islam agar mensedekahkan hartanya untuk biaya perang. Abu bakar bersedekah 4000 dirham. (Al bidayah juz 3 hlm 277. Ibn Asakir Juz 1 hlm 105. Kanzul Umal Juz 1 hlm 249. Al haitsamy Juz 7 hlm 30. Al baihaqi Juz 9 hlm 33). Mereka yg menjadi donatur perang tabuk di puji oleh Alloh. At taubah:88, artinya:
"akan tetapi rosul dan orang2 yg beriman bersama dia, mereka berjihad menggunakan harta dan jiwa mereka".

Masih banyak lagi contoh2 kepatuhan ABu bakar kepada Baginda Nabi. Cukuplah contoh di atas sebagai bukti. Bagi anda yg ingin mendapatkan penjelasan lebih, silahkan merujuk ke kitab2 tersebut.

Setelah Rosululloh meninggal, orang2 ansor berkumpul di saqifah bani sa'idah GUNA MEMBAIAT SA'AD BIN UBADAH. Kemudian UMAR, Abu bakar, dan Abu ubaidah bin jaroh mendatangi mereka". Di sana Abu Bakar Menyampaikan hadis Nabi bahwa kepemimpinan ada di tangan quroisy. Apakah Abu bakar menyelisihi Nabi?
(Kanzul umal juz 3 hlm 139. Al bidayah juz 5 hlm 245).

Ketika Rosululloh SAW masih hidup beliau senantiasa mengadakan musyawaroh bersama para para sahabatnya. Kebiasaan ini di lanjutkan oleh ABu bakar. Sebelum ABu bakar mengerahkan pasukan islam untuk memerangi orang yg murtad, beliau mengumpulkan para pemikir islam dari kaum muhajir dan ansor untuk bermusyawarah. Penting di ingat, Abu bakar juga meneruskan misi Nabi yaitu mengutus pasukan usamah bin zaid. Abu bakar tidak menjadikan pengutusan ini sebagai agenda musyawarah sebab misi itu adalah misinya Nabi. Ini menjadi bukti bahwa Abu bakar sangat mematuhi Nabi. Seandainya tidak, niscaya dia tidak akan meneruskan pasukan usamah.

Orang2 syiah bertanya:" Mengapa Abu bakar memerangi orang2 yg tak di perangi oleh Rosululloh?".
Saya jawab:" Memang benar Rosululloh Saw tidak memerangi mereka. Bagaimana mungkin Rosululloh memerangi mereka, lha wong ketika Rosululloh SAW masih hidup mereka membayar zakat kok. Yang di perangi oleh Abu bakar adalah mereka yg memisahkan antara solat dan zakat. Di jaman Nabi tidak ada orang islam yg memisahkan antara solat dan zakat. Bagaimana Rosululloh SAW memerangi mereka?". Adapun sa'labah, yg sering di jadikan dalil oleh syiah. Memang benar dia tidak membayar zakat di zaman rosululloh SAW. Namun pada ahirnya dia membayar zakat. jadi wajar rosululloh SAW tidak memeranginya".

Kondisi di jaman Abu Bakar tidak sama dg yg terjadi di jaman Nabi. Di jaman nabi yg menolak untuk membayar zakat hanya seorang, yaitu sa'labah. Sedangkan di jaman Abu bakar ad/ kabilah2 arab yg baru masuk islam. Jumlah mereka banyak, maka dari itu Abu bakar mengerahkan pasukan. Sebelum mengerahkan pasukan itu, abu bakar mengumpulkan para pemikir islam dari kaum muhajir dan ansor untuk bermusyawarah. Dalam musyawarah tersebut terjadi perbedaan pendapat. Umar ra tidak setuju kalo orang2 yg memisahkan antara zakat dan solat di perangi. Dia mengajukan argumen berupa hadis bahwa Nabi di utus untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan kalimat syahadat, sholat, puasa. Jika mereka melakukan semua itu maka harta dan jiwa mereka di lndungi oleh islam kecuali dg haknya".
Kemudian ABu bakar berkata:" dalam harta terdapat hak untuk di zakati. Mereka tidak mau membayar zakat, maka boleh di perangi. Semua peserta musyawarah diam. tidak ada yg menyangkal pendapat Abu bakar. Lalu ABu bakar bertanya kepada Aly kw:
" wahai abal hasan! bagaimana pendapatmu?".
Aly kw menjawab:" jika engkau mengirim pasukan kepada mereka, maka engkau akan menang insya Alloh". Ahirnya mereka sepakat untuk memerangi orang2 yg menolak untuk membayar zakat.
( Al haitsamy juz 9 hlm 50. Al bidayah juz 6 hlm 305. Al mukhtashor juz 1 hlm 124. Kanzul Umal uz 4 hlm 348. Al muntakhob juz 3 hlm 301).

Para pemikr islam telah sepakat. Kita bertanya2, mengapa syiah menentang kesepakatan pemikir islam?. padahal Imam Aly sebagai Imam pertama syiah tidak menentang kesepakatan itu. Beliau mendukung pengiriman pasukan tersebut. Ada apa dg syiah?
Aly kw sebagai saksi mata kejadian itu tidak menyalahkan kebijaksanaan Abu Bakar. Beliau malah ikut dalam pasukan Abu bakar.
Seorang Imam Syiah berkomentar:
قال الامام الباقر : إن الامام علي لم يدع إلى نفسه وأنه أقرّ القوم على ما صنعوا و كتم أمره

(الكليني ، روضة الكافي ، ص ٢٤٦)
Al IMAM ali tdk menuntut untuk dirinya dan beliau merestui kpd qoum (sohabat) atas apa yg mereka buat dan beliau diam (menyimpan) atas perkara trsbt

Pertanyaan buat syiah...:
Kenapa imam ali DIAM ketika beliau WAJIB berbicara (untuk menyampaikan yg haq) dan klian berbicara ketika wajib bagi klian DIAM (krn ittiba' dg imam ali yg diam atas perkara trsbt) ??????

Apakah klian lbh BERANI mnyampaikan yg "haq" drpd IMAM ALI????

Wal hasil Imam Aly tidak mempermasalahkan apa yg menjadi kebijaksanaan Abu bakar. sebaliknya beliau menyetujui dan memuji Abu bakar. Mari Kita lihat komentar Aly kw ketika beliau telah menjadi kholifah. Aly kw berkata:
" Abu bakar adalah pemimpin islam. Kami membaiat nya karena dia berhak untuk menjadi kholifah. Maka dari itu aku berperang bersama pasukannya".
(Tarikh Khulafa' hlm 146. Sayyiduna Muhammad Saw Uswah Hasanah hlm 500).

Orang2 syiah menentang pendapat Imam Aly. Merka berkata: kami tidak mengikuti ijtihad Abu Bakar. Kami Hanya mengikuti Nabi".
Benarkah?...Mari kita buktikan!!!

Seorang pemegang rahasia Nabi, Hudzaifah al yamani Ra yg oleh syiah di aku2 sebagai syiah menyampaikan sebuah hadis dari Nabi.
Dari Hudzaifah al yamani, Rosululloh SAW bersabda:
setelah aku meninggal ikutilah abu bakar dan umar...
(jam'ul fawaid juz 2 hlm 201).
Apakah kalian mau mengikuti pesan Nabi SAW yg di sampaikan oleh Hudzaifah alyamani Ra wahai syiah Dajjal?

12 comments:

  1. Tidak ada seorangpun pada masakini yang dapat menyembunyikan keburukan, kebusukan, kejelekan para sahabat, tidak ABUBAKAR, UMAR, atau USMAN, berpuluh kitab, beratus hadits ditampilkan tidak akan punya nilai sama sekali ketika berhadapan dengan fakta sejarah. Bahkan semakin menunjukkan betapa kitab-kitab, hadits-hadits yang ditampilkan bermutu rendah. Abubakar yang disebut Assidiq adalah orang pertama yang berdusta atas nama Rosul, Umar yang disebut pemberani adalah pengecut kelas kakap, siapa yang dapat membantah itu semua ?
    oya mungkin pertanyaan di wall antum bisa antum jawab disini (kalau bisa jawab !)
    Orang baru bisa ngaji tapi tidak tahu sejarah sok menulis tentang sejarah. Beginilah islam hancur. oya...maaf jadi ngelantur nih pertanyaannya :
    Cihuuuuyyyyyy, ternyata Qosim Ibn 'Aly ini Ustadz pakar Umar Khotob, nanya aaahh ...

    1. Bener ga seh, Di Perang Badar Umar ga bunuh seorang kafirpun bahkan disepanjang hidupnya ga pernah bunuh seorang Kafirpun.

    2. Trus pas Perang Uhud katanya Umar jadi salah seorang Three Must Ngacir yang juga dikenal sebagai Sprinter Uhud.
    ...
    3. Katanya pas Perang Khondaq dia gemeter pucat dan putus asa ketika ditantang sama Amr bin abd Wud, padahal kalo dia idup ataupun mati tetep aja Umar dapet sorga, lalu kenapa dia ketakutan ....

    4. Kenapa ya Umar Khotob motong pohon Saksi baiat Ridwan, apa karena dia ikutan berkhianat terhadap baiat tersebut .

    5. Kapan ya Umar Khotob jadi pahlawan Islam, ada kesempatan di Khaibar dia malah Ikut Sunnah The first Three Must Ngacir Abu Bakar. LARI DARI PERTEMPURAN.

    Udah ah lima aja, tentang Umar Khotob sebagai Bapak Inkar Sunnah dengan Semboyan Hasbuna Kitabullah nti aja kapan-kapan nanyanya ya Ustadz Penyuka Akun Bodong Qqiqiqiqiii

    INGAT INI JAMAN MILENIUM. TIDAK ADA INFORMASI YANG BISA DISEMBUNYIKAN. BUKAN JAMAN SAHABAT YANG BANYAK BOHONG.

    ReplyDelete
  2. Hahaha.........
    Semua orang sudah tahu tentang kebuskan hati dan ketololan otak syiah. Jadi kalo syiah bilang para sahabat nabi burk, maka secara otomatis orag2 akan bilang:
    "YG BURUK ITU HATI DAN OTAK KALIAN....PKIKIK

    ReplyDelete
  3. Imam Al baqir berkata...
    Seorang Imam Syiah berkomentar:
    قال الامام الباقر : إن الامام علي لم يدع إلى نفسه وأنه أقرّ القوم على ما صنعوا و كتم أمره

    ReplyDelete
  4. Akan kami beberkan sikap ahlulbait terhadap orang yang dalam Al-Qur'an disebut sebagai orang yang menemani Rasulullah dalam Gua saat pengejaran. Dalam hal ini, Ali anak paman Rasulullah dan menantunya, menyatakan tentang pembai'atan Abubakar setelah wafatnya Rasulullah.

    "Saat itu aku datangi Abubakar dan membai'atnya. Akupun bangkit membela Abubakar menghadapi segala kejadian yang mengancam situasi ummat, hingga terkikis tuntas semua penyelewengan. Kalimat Allah tetap terjunjung walaupun dibenci oleh kaum kafir. Abubakar telah berhasil menguasai situasi dengan mudah. Ummat kian bersatu. Kesejahteraan kian membaik. Aku selalu mendampingi dan menasehatinya. Aku pun patuh demi kepatuhanku kepada Allah dan tidak berhenti pula berjuang." [i]

    ReplyDelete
  5. Surat Ali yang dikirim kepada Gubernur Mesir, Qays bin Saad bin Ubadah al-Anshaar berbunyi :

    "Bismillahirrahmanirrahim, dari hamba Allah Ali Amirulmu'minin kepada yang akan menyampaikan isi suratku kepada kaum muslimin, assalamu'alaikum. Aku bersyukur bahwa tiada Tuhan selain Allah. Ammaa ba'du. Sesungguhnya Allah dengan keindahan ciptaanNya, kodrat dan kecermatanNya telah memilih Islam sebagai agama Allah, para malaikat dan para rasulNya. Allah telah mengutus para Rasul untuk hamba-hambaNya, sebagai pilihan dari semua makhluk-Nya. Allah telah memberi penghargaan kepada ummat manusia dengan mengutus Muhammad SAW guna mengajarkan Al-Qur'an, hikmah, assunnah dan berbagai kewajiban. Mereka telah dididik untuk memperoleh hidayah. Mereka dipersatukan agar tidak terpecah-belah. Mereka dianjurkan untuk senantiasa dalam keadaan suci-bersih. Setelah beliau menyelesaikan tugasnya, Allah telah mengangkat beliau kembali ke haribaanNya. Setelah itu kaum muslimin mengangkat berturut-turut dua orang khalifah yang saleh, mengamalkan ajaran Al-Qur'an, terpuji perilakunya dan tidak pernah menyimpang dari sunnah RasulNya. Kemudian kedua orang ini dipanggil Allah pula kepangkuan rahmat-Nya." [ii]

    ReplyDelete
  6. Tentang peri hidup Abubakar Ash-Shiddiq ia mengatakan

    "Setelah wafatnya Muhammad, ummat Islam telah memilih seorang pemimpin yang berasal dari mereka sendiri. Ia telah mengerahkan seluruh kemampuannya dengan sungguh-sungguh dan rasa taqwa kepada Allah." [iii]

    Pada saat ummat memilih Abubakar sebagai khalifah dan pemimpin mereka, Al-Murtadho dan Zubeir ibnu Awwam (putera bibi Rasul Saw) menyatakan :

    "Kami berpendapat bahwa Abubakar lah yang paling berhak untuk memangku jabatan ini. Beliau sebagai orang yang bersama-sama Rasulullah dalam Gua. Kami mengenal betul pengabdiannya dan perjuangannya. Ia pun telah diperintah oleh Rasulullah untuk mengimami shalat saat Rasulullah masih hidup." [iv]

    ReplyDelete
  7. ni berarti bahwa khilafah Abubakar itu mendapat restu Rasulullah. Ali bin Abi Thalib pun senada dengan itu membantah Abi Sufyan yang berambisi sebagai calon khalifah menyaingi Abubakar, sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Abil Hadid :

    "Abu Sufyan mendatangi Ali AS dan mengatakan 'Kalian dukung orang yang berasal dari marga yang terendah dikalangan Quraisy. Sungguh, kalau anda mau dicalonkan, akan kami kumpulkan pendukung sebanyak-banyaknya'. Kemudian Ali menjawab : 'Selama anda masih suka membuat onar dalam tubuh ummat Islam, tak ada gunanya dukungan anda itu. Kami tidak membutuhkan sumbangan ternak serta sekelompok pendukung, Andaikata Abubakar memang tidak pantas menduduki tempat itu, aku pasti tidak akan tinggal diam." [v]

    ReplyDelete
  8. Telah dikisahkan pula oleh Assayyid Murtadho dalam kitabnya, bahwa telah diriwayatkan dari Ja'far bin Muhammad berdasarkan kisah ayahnya, telah menghadap seorang Quraisy kepada Ali bin Abi Thalib dan mengatakan : "Telah kudengar dari khutbahmu tadi sebuah do'a yang berbunyi 'Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan sebagaimana yang pernah Kau berikan kepada dua orang khalifah arraasyidiin sebelum aku. Siapakah gerangan dua orang yang kau maksud itu ?" Ali menjawab : "Mereka adalah kesayanganku. Ia adalah pamanmu Abubakar dan Umar. Mereka adalah imam yang bijaksana. Keduanya adalah tokoh utama Islam dan bangsa Quraisy, dan tidak pernah menyimpang dari ajaran Rasulullah. Barangsiapa yang mengikuti jejak mereka, akan selamatlah dalam perjalanan meniti jalan yang lurus.".

    Telah ditegaskan pula pidato Ali dalam kitab tersebut yang menyatakan : "Orang yang paling utama setelah Nabi adalah Abubakar dan Umar."

    Mengapa tidak dikatakan kisah yang juga dirawikan : "Di saat kami bersama-sama Nabi di gua Hiraa, tiba-tiba gunung-gunung itu bergerak, lalu beliau bersabda : Berhentilah, tiada yang lain bagimu kecuali Nabi, Siddiq dan Syahid (Umar)." [vi]

    ReplyDelete
  9. Kisah-kisah tersebut merupakan pandangan Ali terhadap Abubakar. Pandangan seorang Khalifah keempat bagi kita, dan imam Ma'sum pertama bagi Syi'ah, golongan yang menyatakan barangsiapa yang mengingkari kekuasaan Ali sesudah Rasulullah adalah Kafir. Seperti yang mereka nyatakan:

    "Pendukungnya akan selamat, sedangkan penentangnya adalah kafir dan celaka. Dan yang mendukung selain Ali adalah sesat dan musyrik." [vii]

    Imam-imam Syi'ah telah pula menetapkan :

    "Allah tidak akan menerima suatu kaum yang menyeleweng dari ajaran mereka di hari kiamat nanti, sungguh demi Pemelihara Ka'bah." [viii]

    ReplyDelete
  10. Seharusnya golongan Syi'ah itu mengikuti jejak Ali dan anak-anaknya. Sikapnya terhadap para sahabat Rasulullah, terutama sahabat Rasul yang bersama-sama dalam Gua (Abubakar) semestinya pun sama pula dengan sikap yang dinyatakan oleh tokoh utama Ahlulbait, Ali bin Abi Thalib, seperti yang tertulis dalam buku-buku golongan Syi'ah itu sendiri.

    Ucapan demikian seringkali diulang Ali dan seringkali pula dikutip oleh kitab-kitab Syi'ah, bahwa Ali menganggap Abubakar layak sebagai khalifah. Dan beliau lebih banyak berhak menduduki jabatan itu karena kebijakan dan peri hidupnya yang luhur. Hingga saat akhir hayat beliau akibat tikaman Ibnu Maljam, beliau sempat ditanya siapakah gerangan khalifah yang akan menggantikannya. Kisah yang diriwayatkan Abi Wa'il dan Al-Hakim, pada saat itu Ali bin Abi Thalib ditanya : Tidak berwasiatkah anda ? Lalu Ali menjawab : "Aku wasiatkan apa yang pernah diwasiatkan Rasulullah. Pesan beliau adalah : Apabila Allah menghendaki kebaikan, maka Allah akan mempercepat mereka untuk memilih orang yang terbaik setelah NabiNya." [ix]

    ReplyDelete
  11. Telah dikisahkan pula seperti kejadian itu oleh Ilmul Huda pada kitab golongan Syi'ah Asy-Syafi :

    "Dari Amirul Mu'minin AS saat beliau ditanya : Tidak berwasiatkah anda ? Ali menjawab : 'Aku akan berwasiat sebagaimana yang pernah diwasiatkan Rasulullah. Dan beliau mengatakan, apabila Allah menghendaki kebaikan bagi ummatNya, maka mereka akan bersepakat untuk memilih orang yang terbaik dari mereka, sebagaimana yang pernah mereka lakukan setelah wafatnya nabinya." [x]

    Jelas sekali Ali bin Abi Thalib berkeinginan agar para pengikut dan pendukungnya memilih seseorang yang baik dan saleh demi kejayaan ummat Islam. Sebagaimana pula setelah wafatnya nabi, para sahabat telah berhasil memilih salah seorang sahabat yang terbaik.

    yaitu Abubakar As Siddiq sebagai pemimpin Islam. Beliau adalah tokoh Islam dan seorang Quraisy yang senantiasa mencontoh apa yang telah dirintis oleh Rasulullah.

    ReplyDelete
  12. Silahkan anda priksa di sini:
    [i] Al-Ghoroot, juz I, hal, 307.

    [ii] Al-Ghoroot, juz I, hal, 210. Juga dalam Naasikh Attawaarikh, juz Ill, haL 241, cetakan Iran. Dan juga dalam "Majma'ul Bihaar" karya Al-Majlisi

    [iii] Syarh Nahjul Balaghah, karya Al-Bahrani haL 400.

    [iv] Syarah Nahjul Balaghah, karya Ibnu Abil Hadid Asy-Syii'i, Juz I hal. 332.

    [v] Syarah Ibnu Abdil Hadid, juz I hal. 130. Nama lengkapnya Izzuddin Abdulhamid bin Abil Hasan bin Abil Hadid Al-Madaa'ini, penulis kitab syarah Nahjul Balaghah terdiri dari 20 juz. Ia termasuk ulama Syi'ah golongan ghulat yang ekstrim. Data tentang dirinya dapat dibaca dalam Raudhatul Jannaat juz V hal. 20 dan 30.

    [vi] Talkhis Asy-Syaafi, karya Attousi juz II hal. 372 cetakan Negev.

    [vii] Al-Ihtijaaj, karya At-Thobrusi.

    [viii] "Firoqusy Syi'ah", karya Naubakhti, haL 41 cat. Nejev 1951.
    Dan dalam Tafsir Al-Qummi, juz I, hal, 156, Nejev.

    [ix] Kitab Arraudhah minal kaafi, karya Kulaini, juz VIII hal, 254.

    [x] Asy-Syaafi, haL 171 cetakan Negev. Nama lengkap pengarangnya adalah Ali bin Al-Husein bin Musa yang dikenal dengan nama Sayyid Al-Murtadho dengan julukan Ilmul Huda (perintis ilmu). Lahir tahun 436 H. Ia termasuk salah satu tonggak pendiri aliran Syi'ah. Golongan Syi'ah berkelebihan menyanjungnya dan menyanjung adiknya Syarif Ridha pengarang Nahjul Balaghah. Al-Khawansari berkata : Satu-satunya ulama yang brillian di zamannya. Ia merupakan ahli ilmu kalam dan syair. Karya-karyanya tiada seorangpun yang mampu menandinginya. Antara lain Kitaab Asy-Syaafi dalam masalah imamah. Ia sepadan dengan nama bukunya. (Raudhatul Jannaat juz IV haL 295). Dalam kitab Al-Kunni Wal Al-qoob, AlQummi telah memujinya juga.

    ReplyDelete