Monday 12 December 2011

Sikap Ahlulbait Nabi Terhadap Abubakar As Shiddiq 1

Akan kami beberkan sikap ahlulbait terhadap orang yang dalam Al-Qur'an disebut sebagai orang yang menemani Rasulullah dalam Gua saat pengejaran. Dalam hal ini, Ali anak paman Rasulullah dan menantunya, menyatakan tentang pembai'atan Abubakar setelah wafatnya Rasulullah.

"Saat itu aku datangi Abubakar dan membai'atnya. Akupun bangkit membela Abubakar menghadapi segala kejadian yang mengancam situasi ummat, hingga terkikis tuntas semua penyelewengan. Kalimat Allah tetap terjunjung walaupun dibenci oleh kaum kafir. Abubakar telah berhasil menguasai situasi dengan mudah. Ummat kian bersatu. Kesejahteraan kian membaik. Aku selalu mendampingi dan menasehatinya. Aku pun patuh demi kepatuhanku kepada Allah dan tidak berhenti pula berjuang." [i]

Surat Ali yang dikirim kepada Gubernur Mesir, Qays bin Saad bin Ubadah al-Anshaar berbunyi :

"Bismillahirrahmanirrahim, dari hamba Allah Ali Amirulmu'minin kepada yang akan menyampaikan isi suratku kepada kaum muslimin, assalamu'alaikum. Aku bersyukur bahwa tiada Tuhan selain Allah. Ammaa ba'du. Sesungguhnya Allah dengan keindahan ciptaanNya, kodrat dan kecermatanNya telah memilih Islam sebagai agama Allah, para malaikat dan para rasulNya. Allah telah mengutus para Rasul untuk hamba-hambaNya, sebagai pilihan dari semua makhluk-Nya. Allah telah memberi penghargaan kepada ummat manusia dengan mengutus Muhammad SAW guna mengajarkan Al-Qur'an, hikmah, assunnah dan berbagai kewajiban. Mereka telah dididik untuk memperoleh hidayah. Mereka dipersatukan agar tidak terpecah-belah. Mereka dianjurkan untuk senantiasa dalam keadaan suci-bersih. Setelah beliau menyelesaikan tugasnya, Allah telah mengangkat beliau kembali ke haribaanNya. Setelah itu kaum muslimin mengangkat berturut-turut dua orang khalifah yang saleh, mengamalkan ajaran Al-Qur'an, terpuji perilakunya dan tidak pernah menyimpang dari sunnah RasulNya. Kemudian kedua orang ini dipanggil Allah pula kepangkuan rahmat-Nya." [ii]

Tentang peri hidup Abubakar Ash-Shiddiq ia mengatakan

"Setelah wafatnya Muhammad, ummat Islam telah memilih seorang pemimpin yang berasal dari mereka sendiri. Ia telah mengerahkan seluruh kemampuannya dengan sungguh-sungguh dan rasa taqwa kepada Allah." [iii]

Pada saat ummat memilih Abubakar sebagai khalifah dan pemimpin mereka, Al-Murtadho dan Zubeir ibnu Awwam (putera bibi Rasul Saw) menyatakan :

"Kami berpendapat bahwa Abubakar lah yang paling berhak untuk memangku jabatan ini. Beliau sebagai orang yang bersama-sama Rasulullah dalam Gua. Kami mengenal betul pengabdiannya dan perjuangannya. Ia pun telah diperintah oleh Rasulullah untuk mengimami shalat saat Rasulullah masih hidup." [iv]

Ini berarti bahwa khilafah Abubakar itu mendapat restu Rasulullah. Ali bin Abi Thalib pun senada dengan itu membantah Abi Sufyan yang berambisi sebagai calon khalifah menyaingi Abubakar, sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Abil Hadid :

"Abu Sufyan mendatangi Ali AS dan mengatakan 'Kalian dukung orang yang berasal dari marga yang terendah dikalangan Quraisy. Sungguh, kalau anda mau dicalonkan, akan kami kumpulkan pendukung sebanyak-banyaknya'. Kemudian Ali menjawab : 'Selama anda masih suka membuat onar dalam tubuh ummat Islam, tak ada gunanya dukungan anda itu. Kami tidak membutuhkan sumbangan ternak serta sekelompok pendukung, Andaikata Abubakar memang tidak pantas menduduki tempat itu, aku pasti tidak akan tinggal diam." [v]

Telah dikisahkan pula oleh Assayyid Murtadho dalam kitabnya, bahwa telah diriwayatkan dari Ja'far bin Muhammad berdasarkan kisah ayahnya, telah menghadap seorang Quraisy kepada Ali bin Abi Thalib dan mengatakan : "Telah kudengar dari khutbahmu tadi sebuah do'a yang berbunyi 'Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan sebagaimana yang pernah Kau berikan kepada dua orang khalifah arraasyidiin sebelum aku. Siapakah gerangan dua orang yang kau maksud itu ?" Ali menjawab : "Mereka adalah kesayanganku. Ia adalah pamanmu Abubakar dan Umar. Mereka adalah imam yang bijaksana. Keduanya adalah tokoh utama Islam dan bangsa Quraisy, dan tidak pernah menyimpang dari ajaran Rasulullah. Barangsiapa yang mengikuti jejak mereka, akan selamatlah dalam perjalanan meniti jalan yang lurus.".

Telah ditegaskan pula pidato Ali dalam kitab tersebut yang menyatakan : "Orang yang paling utama setelah Nabi adalah Abubakar dan Umar."

Mengapa tidak dikatakan kisah yang juga dirawikan : "Di saat kami bersama-sama Nabi di gua Hiraa, tiba-tiba gunung-gunung itu bergerak, lalu beliau bersabda : Berhentilah, tiada yang lain bagimu kecuali Nabi, Siddiq dan Syahid (Umar)." [vi]

Kisah-kisah tersebut merupakan pandangan Ali terhadap Abubakar. Pandangan seorang Khalifah keempat bagi kita, dan imam Ma'sum pertama bagi Syi'ah, golongan yang menyatakan barangsiapa yang mengingkari kekuasaan Ali sesudah Rasulullah adalah Kafir. Seperti yang mereka nyatakan:

"Pendukungnya akan selamat, sedangkan penentangnya adalah kafir dan celaka. Dan yang mendukung selain Ali adalah sesat dan musyrik." [vii]

Imam-imam Syi'ah telah pula menetapkan :

"Allah tidak akan menerima suatu kaum yang menyeleweng dari ajaran mereka di hari kiamat nanti, sungguh demi Pemelihara Ka'bah." [viii]

Seharusnya golongan Syi'ah itu mengikuti jejak Ali dan anak-anaknya. Sikapnya terhadap para sahabat Rasulullah, terutama sahabat Rasul yang bersama-sama dalam Gua (Abubakar) semestinya pun sama pula dengan sikap yang dinyatakan oleh tokoh utama Ahlulbait, Ali bin Abi Thalib, seperti yang tertulis dalam buku-buku golongan Syi'ah itu sendiri.

Ucapan demikian seringkali diulang Ali dan seringkali pula dikutip oleh kitab-kitab Syi'ah, bahwa Ali menganggap Abubakar layak sebagai khalifah. Dan beliau lebih banyak berhak menduduki jabatan itu karena kebijakan dan peri hidupnya yang luhur. Hingga saat akhir hayat beliau akibat tikaman Ibnu Maljam, beliau sempat ditanya siapakah gerangan khalifah yang akan menggantikannya. Kisah yang diriwayatkan Abi Wa'il dan Al-Hakim, pada saat itu Ali bin Abi Thalib ditanya : Tidak berwasiatkah anda ? Lalu Ali menjawab : "Aku wasiatkan apa yang pernah diwasiatkan Rasulullah. Pesan beliau adalah : Apabila Allah menghendaki kebaikan, maka Allah akan mempercepat mereka untuk memilih orang yang terbaik setelah NabiNya." [ix]

Telah dikisahkan pula seperti kejadian itu oleh Ilmul Huda pada kitab golongan Syi'ah Asy-Syafi :

"Dari Amirul Mu'minin AS saat beliau ditanya : Tidak berwasiatkah anda ? Ali menjawab : 'Aku akan berwasiat sebagaimana yang pernah diwasiatkan Rasulullah. Dan beliau mengatakan, apabila Allah menghendaki kebaikan bagi ummatNya, maka mereka akan bersepakat untuk memilih orang yang terbaik dari mereka, sebagaimana yang pernah mereka lakukan setelah wafatnya nabinya." [x]

Jelas sekali Ali bin Abi Thalib berkeinginan agar para pengikut dan pendukungnya memilih seseorang yang baik dan saleh demi kejayaan ummat Islam. Sebagaimana pula setelah wafatnya nabi, para sahabat telah berhasil memilih salah seorang sahabat yang terbaik.

yaitu Abubakar As Siddiq sebagai pemimpin Islam. Beliau adalah tokoh Islam dan seorang Quraisy yang senantiasa mencontoh apa yang telah dirintis oleh Rasulullah.

[i] Al-Ghoroot, juz I, hal, 307.

[ii] Al-Ghoroot, juz I, hal, 210. Juga dalam Naasikh Attawaarikh, juz Ill, haL 241, cetakan Iran. Dan juga dalam "Majma'ul Bihaar" karya Al-Majlisi

[iii] Syarh Nahjul Balaghah, karya Al-Bahrani haL 400.

[iv] Syarah Nahjul Balaghah, karya Ibnu Abil Hadid Asy-Syii'i, Juz I hal. 332.

[v] Syarah Ibnu Abdil Hadid, juz I hal. 130. Nama lengkapnya Izzuddin Abdulhamid bin Abil Hasan bin Abil Hadid Al-Madaa'ini, penulis kitab syarah Nahjul Balaghah terdiri dari 20 juz. Ia termasuk ulama Syi'ah golongan ghulat yang ekstrim. Data tentang dirinya dapat dibaca dalam Raudhatul Jannaat juz V hal. 20 dan 30.

[vi] Talkhis Asy-Syaafi, karya Attousi juz II hal. 372 cetakan Negev.

[vii] Al-Ihtijaaj, karya At-Thobrusi.

[viii] "Firoqusy Syi'ah", karya Naubakhti, haL 41 cat. Nejev 1951.
Dan dalam Tafsir Al-Qummi, juz I, hal, 156, Nejev.

[ix] Kitab Arraudhah minal kaafi, karya Kulaini, juz VIII hal, 254.

[x] Asy-Syaafi, haL 171 cetakan Negev. Nama lengkap pengarangnya adalah Ali bin Al-Husein bin Musa yang dikenal dengan nama Sayyid Al-Murtadho dengan julukan Ilmul Huda (perintis ilmu). Lahir tahun 436 H. Ia termasuk salah satu tonggak pendiri aliran Syi'ah. Golongan Syi'ah berkelebihan menyanjungnya dan menyanjung adiknya Syarif Ridha pengarang Nahjul Balaghah. Al-Khawansari berkata : Satu-satunya ulama yang brillian di zamannya. Ia merupakan ahli ilmu kalam dan syair. Karya-karyanya tiada seorangpun yang mampu menandinginya. Antara lain Kitaab Asy-Syaafi dalam masalah imamah. Ia sepadan dengan nama bukunya. (Raudhatul Jannaat juz IV haL 295). Dalam kitab Al-Kunni Wal Al-qoob, AlQummi telah memujinya juga.

KAPANKAH FATIMAH R.A MENUNTUT TANAH FADAK ?

Kapan Fatimah menuntut tanah fadak? Mengapa Fatimah tidak menuntut tanah fadak ke Ali, khalifah yang "sah"? Pertanyaan ini ternyata sering terlewatkan dari pikiran kita.

Banyak cerita yang sering kita dengar, ternyata tidak benar. Kita mesti berpikir lagi tentang ukuran kebenaran sebuah cerita. Ternyata, ukuran bagi kebenaran sebuah cerita bukanlah dari siapa cerita itu kita dengar. Bisa jadi yang menceritakan adalah seorang ustadz yang kondang, atau buku yang dikemas sedemikian rupa agar nampak ilmiyah. Namun belum tentu cerita itu benar. Salah satunya adalah cerita pemukulan Fatimah, yang konon mengakibatkan rusuknya patah dan janinnya gugur. Kita sebut saja peristiwa ini sebagai “peristiwa tulang rusuk”.

Apakah kita masih perlu membahas peristiwa tulang rusuk? Bukankah peristiwa itu sudah terjadi di masa lalu, dan pembahasan kita hari ini tidak akan merubah peristiwa itu? Mestinya ada pertanyaan lain yang lebih mendasar, dan lebih penting untuk dipertanyakan, yaitu: apakah peristiwa tulang rusuk benar-benar terjadi? Apakah kisah itu masih relevan untuk kita bahas hari ini? Nyatanya kisah itu masih menjadi bahasan bagi syi’ah, khususnya ketika memprospek pengikut baru. Dengan tujuan untuk membunuh karakter para sahabat.

Namun jika kita sedikit menggunakan logika, dan meneliti referensi-referensi yang ada, dapat kita temukan dengan mudah kejanggalan-kejanggalan pada peristiwa tulang rusuk. Sebenarnya tidak susah untuk menemukan kejanggalan-kejanggalan ini. Pada beberapa tulisan yang lalu kita membahas peristiwa tulang rusuk ini dari sisi riwayat, yang ternyata tidak ada riwayat yang jelas mengenai detil peristiwa itu, yaitu peristiwa pembakaran rumah, pemukulan terhadap Fatimah dan gugurnya janin. Kita sampai pada kesimpulan bahwa peristiwa tulang rusuk tercantum dalam banyak riwayat yang saling kontradiktif. Namun kali ini kita akan membahas dari sisi lain, dan akan kita hubungkan dengan peristiwa fadak.

Saat Fatimah meminta haknya atas tanah fadak, dia memohonnya dari Abubakar. Pertanyaannya, apa hubungan Abubakar dengan tanah fadak? Ini yang sampai saat ini tidak jelas. Apakah Abubakar memiliki kekuasaan atas tanah fadak? Apakah Abubakar menduduki tanah fadak dan menggunakan tanah itu untuk keperluan pribadinya? Atau ada alasan lain? Mengapa Fatimah meminta fadak pada Abubakar? Riwayat-riwayat yang ada –sepanjang pengetahuan saya- tidak menjelaskan alasan Fatimah. Di sisi lain, pembaca perlu ingat bahwa Abubakar telah diangkat menjadi khalifah oleh sahabat Nabi, termasuk Ali sendiri ikut membaiat Abubakar.

Ini bisa dipahami sebagai suatu bentuk pengakuan bahwa Abubakar adalah pimpinan kaum muslimin, yang berkompeten mengurus hal ihwal kaum muslimin. Kita sendiri, jika ingin mengurus suatu urusan, menuju kantor yang berkompeten, untuk bertemu orang yang berkompeten dalam urusan kita. Kita tidak menghadap ke KUA untuk mengurus SIM. Teman-teman kita yang ingin menikah tidak akan pergi menuju kantor pajak. Pergi ke kantor pajak untuk menikah adalah perbuatan yang tidak dilakukan oleh manusia normal hari ini. Sementara Fatimah merupakan figur yang maksum –menurut syiah hari ini-, yang mencakup pengertian tidak pernah lupa, keliru, dan berbuat kesalahan. Fatimah menghadap Abubakar sebelum Ali berbaiat, karena dalam kisah disebutkan bahwa Ali –yang konon gagah berani- dipaksa dan diseret untuk berbaiat pada Abubakar. Fatimah menghadap Abubakar sebelum dirinya dipukul hingga tulang rusuknya patah, janinnya gugur dan tidak keluar rumah sampai wafatnya –menurut riwayat syiah-.

Jika memang Fatimah benar-benar maksum, terbebas dari salah dan lupa, maka tidak akan salah langkah. Pertanyaannya, mengapa Fatimah tidak menghadap Ali sebagai pemegang tampuk imamah kaum muslimin? Malah menghadap ke Abubakar yang dalam pandangan syiah adalah imam yang merampok jabatan Ali? Atau ada kemungkinan lain, yaitu Fatimah menghadap Abubakar karena tahu bahwa Ali telah berbaiat pada Abubakar, hingga Fatimah mengikuti suaminya dan mengakui Abubakar sebagai khalifah, yang juga telah dibaiat oleh imam Ali yang -konon- imam yang diberi mandat oleh Allah.

Jika memanga Ali telah berbaiat, maka untuk apa rumah Ali diserang, Fatimah dipukuli hingga tulang rusuknya patah, dan janinnya gugur? Padahal penyerangan terhadap rumah Fatimah bertujuan memaksa Ali untuk berbaiat.

Fatimah memiliki keberanian untuk menuntut haknya atas tanah fadak, atas keyakinan bahwa fadak adalah miliknya. Fatimah tidak takut persatuan kaum muslimin tidak akan goncang ketika dia menuntut tanah fadak. Namun Ali diam saja dan tidak melakukan apa-apa ketika amanat kenabian, ketika jabatan imamah dirampas oleh Abubakar. Sedangkan amanat dan wasiat Nabi sudah pasti lebih berharga dari sekedar tanah fadak. Lalu yang kita heran, mengapa Fatimah menuntut sebidang tanah, lalu tidak menggugat dan menuntut Abubakar karena merampas imamah? Apakah tanah fadak sudah sedemikian lebih berharga dibanding jabatan imamah yang diwasiatkan pada Ali

Siapa yang benar? Ali atau Fatimah?

Jika Fatimah pergi menghadap Abubakar setelah “peristiwa tulang rusuk” maka anggapan bahwa Fatimah wafat akibat tulang rusuknya patah adalah sebuah kebohongan, karena bagaimana Fatimah bisa keluar dari rumah, pergi sendirian –tanpa ditemani oleh Ali- menghadap Abubakar untuk menuntut tanah fadak, padahal tulang rusuknya patah, keguguran, dan sakit keras hingga tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya sendirian, hingga Ali terpaksa menemani Fatimah di rumahnya. Sedangkan menurut syi’ah, Fatimah tidak keluar rumah setelah peristiwa tulang rusuk, karena sakit, hingga wafatnya. Ada hal lain yang perlu kita pikirkan kembali, yaitu tentang malaikat Jibril yang mengunjungi Fatimah setelah Nabi wafat.

Dari Ibnu Riab dar Abu Auabidah dari Abu Abdullah mengatakan : Fatimah hidup setelah ayahnya selama 75 hari, dengan menyimpan rasa sedih yang sangat karena ditinggal ayahnya, dan Jibril menunjungi Fatimah, menghiburnya dari kesedihan, serta memberitahukan tempat ayahnya di akherat, juga memberitahu apa yang kelak akan terjadi paa keturunannya, lalu Ali menulis semua itu, itulah mushaf fatimah. Biharul anwar jilid 22 hal 545

Sementara Kulaini meriwayatkan dari Imam As Shadiq, bahwa setelah Nabi wafat ada malaikat yang berbicara dengan Fatimah, dan menghibur kesedihannya, lalu Fatimah memberitahukan pada Ali tentang hal itu, lalu Ali berkata: jika engkau merasakan kedatangannya, dan mendengar suara, beritahukan padaku, lalu Fatimah memberitahu Ali tentang kedatangan malaikat, lalu Ali menulis seluruh apa yang didengar dari malaikat dan dijadikan sebuah mushaf, lalu berkata: di dalamnya tidak ada mengenai halal dan haram, tetapi terdapat pengetahuan tentang apa yang akan terjadi

Al Kafi jilid 1 hal 240, Bashair Darajat hal 157, Biharul Anwar jilid 26 hal 44, jilid 43 hal 80, jilid 22 hal 45. Al Majlisi menyatakan riwayat ini shahih, dalam Mir’atul Uqul jilid 3 hal 59, jilid 5 hal 314

Ini artinya Jibril datang untuk menghibur fatimah dan meringankan kesedihannya, di sini pertanyaan muncul, Apakah menghibur Fatimah lebih penting dari menjaga Fatimah, supaya janinnya tidak gugur dan tulang rusuknya tidak patah?

Pertanyaan lain, jika memang Ali menulis dialog antara malaikat Jibril dengan Fatimah, apakah Ali menuliskan wahyu dari jibril tentang peristiwa tulang rusuk dan janinnya yang gugur, serta rumahnya yang dibakar para sahabat, ataukah malaikat Jibril memang tidak memperhatikan itu semua, dan sama sekali tidak membahas peristiwa tulang rusuk?

Apakah Ali tidak menuliskan wahyu tentang dialog yang terjadi antara Fatimah dan Abubakar?

Dalam kitab Al Hujum Ala Baiti Fatimah, Abduzzahra Mahdi hal 281-282

Fatimah keluar membawa surat dari Abubakar, lalu bertemu Umar, Umar bertanya: surat apa yang engkau bawa? Jawab Fatimah: surat dari Abubakar untuk mengembalikan fadak padaku. Umar berkata : serahkan padaku, Fatimah enggan menyerahkannya, lalu ditendang oleh Umar, saat itu fatimah sedang mengandung janin laki-laki yang diberi nama muhsin, lalu janin muhsin pun gugur, Umar menampar fatmah,.. lalu Umar mengambil surat itu dan merobeknya, lalu Fatimah sakit dan tinggal di rumah akibat dipukul Umar, lalu meninggal dunia. Al Ikhtishash hal 185, Biharul Anwar jilid 29 hal 192

Riwayat ini malah mengatakan lain, yaitu Abubakar telah memberikan surat penyerahan tanah fadak pada Fatimah. Lalu mengapa Abubakar selama ini dituduh menghalangi Fatimah untuk mengambil fadak? Memang ada riwayat di shahih Bukhari yang mengatakan demikian, namun mengapa syiah lebih percaya Shahih Bukhari daripada kitabnya sendiri?

Yang jelas juga surat itu telah disobek oleh umar, setelah fatimah keluar dari tempat Abubakar, lalu Umar memukulnya hingga janinnya gugur, dan rusuknya patah. Berarti tidak ada cerita membakar dan mendobrak rumah? Lalu bagaimana? Mana yang benar?

Dari Ali bin Ibrahim, dari ayahnya, dari Ibnu Abi Umair, dari Hisyam bin Salim, dari Abu Abdullah berkata: Fatimah hidup sepeninggal ayahnya selama 75 hari, tidak pernah tersenyum dan tertawa, mendatangi kubur para syuhada setiap minggu dua kali, senin dan kami, lalu berkata: di sini Rasulullah berdiri, di situ tempat kaum musyrikin. Al Kafi jilid 3 hal 229

Riwayat ini dinyatakan shahih dalam Madarikul Ahkam fi Syarhi Ibadat Syara’I’ Al islam jilid 8 hal 472-473, Muhammad bin Ali Al Musawi. Raudhatul Muttaqin Fi Syarh Man La Yahdhuruhul Faqih, jilid 5 hal 341-342, Al Majlisi Al Awwal, Muhammad Taqiy bin Maqsud Ali Al Asfahani.

Kasyful Litsam wal ibham an qawaidil ahkam jilid 6 hal 279-280, Al Fadhil Al Hindi Muhamamd bin Hasan bin Muhammad Al Asbahani.

Al Hadaiq An Nadhirah fi Ahkam Itrah Thahirah jilid 4 hal 170-171

Jawahirul kalam fi Syarhi Syara’I’ Al Islam jilid 20 hal 87-88. Muhammad bin Hasan An Najafi

Muhadzabul Ahkam fi Bayanil Halal wal Haram jilid 5 hal 212-213, Abdul A’la Al Sabzawari., jilid 15 hal 58-59

Madarikul Urwah, Al Isytahardi jilid 14 hal 71-72

Imam Maksum menyatakan bahwa Fatimah berziarah ke kuburan secara teratur selama 75 hari, pada masa sisa hidupnya setelah Nabi wafat, Fatimah tidak tersenyum dan tertawa selama itu,

Banyak pertanyaan – yang susah terjawab- muncul ketika kita menggunakan pikiran kita untuk menelaah.

Bagaimana mungkin,Fatimah yang rusuknya patah, janinnya gugur, tinggal di rumah hingga wafatnya, berziarah kubur secara teratur?

Bantuan Abu Bakar, Umar, dan Utsman Kepada Ali Ketika Menikah Dengan Fathimah

Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam saling mencintai karena Allah dan dalam urusan Allah. Seorang di antara mereka senantiasa berpikir tentang kebutuhan saudaranya. Memenuhi hak dan menolong adalah sifat mereka. Akan tetapi Rafidhah tidak pernah merasa tenang melainkan dengan merusak dan mengeruhkan suasana persaudaraan yang indah di antara mereka.

Rasa cinta dan bersih hati begitu lekat dengan para sahabat Radhiallahu ‘Anhu, sehingga mereka menjadi perumpamaan yang sangat elok dan abadi. Sebut saja misalnya ketika Abu Bakar, Umar dan Utsman mereka bersama-sama membantu Ali Radhiallahu ‘Anhu dalam kesuksesan pernikahannya dengan Fathimah Radhiallahu ‘Anha. Kita memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa kitab-kitab Syi’ah telah mendokumentasikan fakta sejarah yang menakjubkan ini.

Al-Majlisi, juru bicara Syi’ah dalam soal cela mencela ini ternyata telah menguatkan hal tersebut. Dia meriwayatkan bahwa Abu Bakar bekata kepada Umar dan Sa’ad: “Ayo, mari kita pergi ke Ali ibn Abi Thalib untuk mendorongnya dan memaksanya agar meminta hal tersebut dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (yakni menikahi Fathimah), jika dia enggan karena fakirnya kita membantunya untuk itu”. Sa’ad menjawab: “Hebat sekali yang engaku pikirkan”. Akhirnya mereka pergi ke rumah amirul mukminin ‘Alaihi Sallam…..tatkala mereka sampai, dia bertanya: “Apa gerangan yang membuat kalian datang kemari pada saat seperti ini”. Abu Bakar menejelaskan: “Wahai Abu Hasan, tidak ada perkara kebaikan melainkan engkau telah mendahuluinya.….lalu apakah kiranya yang menghalangimu untuk meminta dari Rasullulah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam putrinya yang bernama Fathimah?” Ketika Ali mendengar ucapan itu dari Abu Bakar air matanya berderai dan membasahi pipinya. Dia berkata: “Engkau telah merobek lukaku, engkau telah mengingatkan dan mengobarkan angan-angan dan mimpiku yang telah lama aku sembunyikan. Siapa orang yang tidak ingin mempersuntingnya? Tetapi langkahku tertahan karena kefakiranku, aku merasa malu dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika aku mengucapkannya sementara keadaanku seperti ini?”[1]

Maka Abu Bakar dan Umar mengupayakan pernikahannya, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyetujui perkawinan ini. Di sini Utsman tidak mau ketinggalan, ia ingin ikut berperan dalam pernikahan ini karena mereka semua adalah bersaudara yang saling mencintai dan mengasihi. Ali menceritakan peristiwanya sendiri: “Ketika aku menghadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk meminang Fathimah beliau berkata, “Juallah baju besimu dan bawalah kemari uangnya, supaya aku bisa menyiapkan untukmu dan untuk putriku Fathimah apa yang membuat kalian bahagia.” Ali berkata: “Aku ambil baju besiku, aku bawa ke pasar dan aku menjualnya dengan harga 400 dirham hajariyah yang hitam kepada Utsman ibn Affan. Setelah uangnya aku pegang dan baju besiku dipegang olehnya dia berkata, “Hai Abul Hasan! Bukankah sekarang aku lebih berhak dengan baju besi ini dari pada dirimu dan engkau lebih berhak dengan uang itu dari pada diriku?” Aku berkata: Ya. Dia berkata, “Sesungguhnya baju besi ini hadiah dariku untukmu.” Lalu aku ambil baju dan uangnya, langsung menuju Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sesampainya di sana aku letakkan baju dan uangnya di hadapan beliau, lalu aku ceritakan kebaikan Utsman, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendo’akannya dengan kebaikan”.[2] Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerima uang dirham itu dengan kedua tangannya dan diberikannya kepada Abu Bakar Radhiallahu ‘Anhu dengan mengatakan: “Belikan untuk Fathimah apa yang membuatnya baik, dari pakaian dan perabotan rumah.” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyertakan Ammar ibn Yasir dan beberapa sahabatnya untuk menemani Abu Bakar. Di pasar mereka menawar hal-hal yang bagus dan mereka tidak membelinya melainkan setelah menyodorkannya kepada Abu Bakar dan Abu Bakar menganggapnya bagus….setelah pembelian selesai, Abu Bakar membawa sebagian barang dan sisanya dibawa oleh para sahabat lain yang bersamanya”.[3]

Bahkan tidak berhenti sampai di sini. Abu Bakar, Umar dan Utsman Radhiallahu ‘Anhu menjadi saksi dalam pernikahan yang diberkahi ini. Anas Radhiallahu ‘Anhu berkata: “Saya berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian beliau didatangi wahyu, setelah beliau selesai menerima wahyu beliau berkata kepadaku, “Ya Anas! Apakah engkau mengerti apa yang dibawa kepadaku oleh Jibril ‘Alaihi Sallam dari Pemilik Arsy?” Saya berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Saya diperintahkan untuk menikahkan Fathimah dengan Ali. Pergilah dan panggillah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, az-Zubair dan sebanyak bilangan mereka dari kaum Anshar.”

Anas berkata: “Maka saya berangkat mengundang mereka untuk Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tatkala mereka duduk di majlis Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata –setelah bertahmid kepada Allah- : “Kemudian sesungguhnya aku mempersaksikan kepada kalian bahwa aku telah mengawinkan Fathimah dengan Ali dengan mahar 400 dirham, satu mitsqal perak”.[4]

Apakah kiranya yang akan diucapkan oleh mereka?

Sepertinya kita tidak mendengar suara kalian sama sekali!

Kemudian inilah kalian telah mengakui bahwa pernikahan Fathimah dengan Ali adalah dengan berdasarkan dari perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika Allah telah memilih Ali untuk Fathimah, yang dia itu putri Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu bagaimana dengan Nabi sendiri yang diutus oleh Allah, bukankah Allah yang telah memilihkan untuknya istri-istrinya?

Bagaiamana kalian mengakui adanya perintah Allah dalam pernikahan Ali dengan Fathimah sementara kalian mengingkari pernikahan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan putri Abu Bakar, Aisyah Radhiallahu ‘Anha. Padahal hal itu adalah perintah dan pilihan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala!

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum, sehingga mereka berusaha mengubah apa yang ada pada mereka.”
==========================================================

[1] Jala’ al-‘Uyun. Jilid I. Hal 169. Cet Kitab Furusyi Islamiyah. Teheran.

[2] Al-Manaqib. Al-Khawarizmi. Hal 235-252. Cet Najef; Kasyf al-Ghummah. Jilid I. Hal 359; Bihar al-Anwar. Hal 39, 40. Cet Teheran.

[3] Al-Amali. Jilid I. Hal 39; Al-Manaqib. Al-Mazindani. Jilid II. Hal 20. Cet India; Jala’ al-‘Uyun. Jilid I. Hal 176.

[4] Kasyf al-Ghummah. Jild I. Hal 348. Cet. Tibriz; Bihar al-Anwar. Jilid I. Hal 47-48.

Saturday 22 October 2011

ADA APA DENGAN SYIAH?...

Tampaknya Tidak salah jika saya membuat semboyan:" Kalo Tidak Goblog , gak bakalan masuk syiah". Mungkin orang syiah menolak semboyan ini. Akan tetapi mereka telah membuktikan kebenaran semboyan tersebut. Mengapa?. Sebab orang syiah paling gengsi untuk mengikuti Abu Bakar. Mereka bilang:" kami tidak mau mengikuti ijtihad Abu bakar. Kami hanya mengikuti Rosululloh". Benarkah?... Mari kita buktikan!
Rosululloh SAw menyuruh Umat islam untuk mengikuti Abu Bakar.

Dari Hudzaifah al yamani, Rosululloh SAW bersabda:
setelah aku meninggal ikutilah abu bakar dan umar...
(jam'ul fawaid juz 2 hlm 201).

Tentu saja Syiah menolak perintah Nabi di atas. Demi untuk membela penolakannya terhadap perintah Nabi, orang2 syiah menuduh Abu bakar gemar menyelishi baginda Nabi. Padahal telah jelas bahwa syiah lah yg menyelisihi beliau. Syiah tidak mau menjalankan perintah Nabi untuk mengikuti Abu bakar.

Ok! mari kita buktikan, apakah Abu bakar selalu menyelisihi Nabi Saw?.

Baginda Nabi SAW di utus untuk mengajarkan risalah tauhidiyah. Beliau menyeru seluruh manusia untuk mengikuti ajaran tersebut. Dan Abu Bakar Ra mengikuti seruan tersebut.(al bidayah juz 3 hlm 29).

Baginda Nabi Saw meminta Abu Bakar untuk menemani Hijrah. Abu bakar pun menemani beliau. ( Al bidayah juz 3 hlm 180).

Setelah perang Uhud usai Baginda Nabi menyuruh para sahabatnya untuk mengejar pasukan musyrik. Kisah ini di kenal dg yaumu roji'. Abu Bakar mengikuti perintah beliau. ( Al haitsamy juz 9 hlm 145. Al ishobah juz 3 hlm 132).

Saat akan perang tabuk baginda Nabi Saw menyuruh umat islam agar mensedekahkan hartanya untuk biaya perang. Abu bakar bersedekah 4000 dirham. (Al bidayah juz 3 hlm 277. Ibn Asakir Juz 1 hlm 105. Kanzul Umal Juz 1 hlm 249. Al haitsamy Juz 7 hlm 30. Al baihaqi Juz 9 hlm 33). Mereka yg menjadi donatur perang tabuk di puji oleh Alloh. At taubah:88, artinya:
"akan tetapi rosul dan orang2 yg beriman bersama dia, mereka berjihad menggunakan harta dan jiwa mereka".

Masih banyak lagi contoh2 kepatuhan ABu bakar kepada Baginda Nabi. Cukuplah contoh di atas sebagai bukti. Bagi anda yg ingin mendapatkan penjelasan lebih, silahkan merujuk ke kitab2 tersebut.

Setelah Rosululloh meninggal, orang2 ansor berkumpul di saqifah bani sa'idah GUNA MEMBAIAT SA'AD BIN UBADAH. Kemudian UMAR, Abu bakar, dan Abu ubaidah bin jaroh mendatangi mereka". Di sana Abu Bakar Menyampaikan hadis Nabi bahwa kepemimpinan ada di tangan quroisy. Apakah Abu bakar menyelisihi Nabi?
(Kanzul umal juz 3 hlm 139. Al bidayah juz 5 hlm 245).

Ketika Rosululloh SAW masih hidup beliau senantiasa mengadakan musyawaroh bersama para para sahabatnya. Kebiasaan ini di lanjutkan oleh ABu bakar. Sebelum ABu bakar mengerahkan pasukan islam untuk memerangi orang yg murtad, beliau mengumpulkan para pemikir islam dari kaum muhajir dan ansor untuk bermusyawarah. Penting di ingat, Abu bakar juga meneruskan misi Nabi yaitu mengutus pasukan usamah bin zaid. Abu bakar tidak menjadikan pengutusan ini sebagai agenda musyawarah sebab misi itu adalah misinya Nabi. Ini menjadi bukti bahwa Abu bakar sangat mematuhi Nabi. Seandainya tidak, niscaya dia tidak akan meneruskan pasukan usamah.

Orang2 syiah bertanya:" Mengapa Abu bakar memerangi orang2 yg tak di perangi oleh Rosululloh?".
Saya jawab:" Memang benar Rosululloh Saw tidak memerangi mereka. Bagaimana mungkin Rosululloh memerangi mereka, lha wong ketika Rosululloh SAW masih hidup mereka membayar zakat kok. Yang di perangi oleh Abu bakar adalah mereka yg memisahkan antara solat dan zakat. Di jaman Nabi tidak ada orang islam yg memisahkan antara solat dan zakat. Bagaimana Rosululloh SAW memerangi mereka?". Adapun sa'labah, yg sering di jadikan dalil oleh syiah. Memang benar dia tidak membayar zakat di zaman rosululloh SAW. Namun pada ahirnya dia membayar zakat. jadi wajar rosululloh SAW tidak memeranginya".

Kondisi di jaman Abu Bakar tidak sama dg yg terjadi di jaman Nabi. Di jaman nabi yg menolak untuk membayar zakat hanya seorang, yaitu sa'labah. Sedangkan di jaman Abu bakar ad/ kabilah2 arab yg baru masuk islam. Jumlah mereka banyak, maka dari itu Abu bakar mengerahkan pasukan. Sebelum mengerahkan pasukan itu, abu bakar mengumpulkan para pemikir islam dari kaum muhajir dan ansor untuk bermusyawarah. Dalam musyawarah tersebut terjadi perbedaan pendapat. Umar ra tidak setuju kalo orang2 yg memisahkan antara zakat dan solat di perangi. Dia mengajukan argumen berupa hadis bahwa Nabi di utus untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan kalimat syahadat, sholat, puasa. Jika mereka melakukan semua itu maka harta dan jiwa mereka di lndungi oleh islam kecuali dg haknya".
Kemudian ABu bakar berkata:" dalam harta terdapat hak untuk di zakati. Mereka tidak mau membayar zakat, maka boleh di perangi. Semua peserta musyawarah diam. tidak ada yg menyangkal pendapat Abu bakar. Lalu ABu bakar bertanya kepada Aly kw:
" wahai abal hasan! bagaimana pendapatmu?".
Aly kw menjawab:" jika engkau mengirim pasukan kepada mereka, maka engkau akan menang insya Alloh". Ahirnya mereka sepakat untuk memerangi orang2 yg menolak untuk membayar zakat.
( Al haitsamy juz 9 hlm 50. Al bidayah juz 6 hlm 305. Al mukhtashor juz 1 hlm 124. Kanzul Umal uz 4 hlm 348. Al muntakhob juz 3 hlm 301).

Para pemikr islam telah sepakat. Kita bertanya2, mengapa syiah menentang kesepakatan pemikir islam?. padahal Imam Aly sebagai Imam pertama syiah tidak menentang kesepakatan itu. Beliau mendukung pengiriman pasukan tersebut. Ada apa dg syiah?
Aly kw sebagai saksi mata kejadian itu tidak menyalahkan kebijaksanaan Abu Bakar. Beliau malah ikut dalam pasukan Abu bakar.
Seorang Imam Syiah berkomentar:
قال الامام الباقر : إن الامام علي لم يدع إلى نفسه وأنه أقرّ القوم على ما صنعوا و كتم أمره

(الكليني ، روضة الكافي ، ص ٢٤٦)
Al IMAM ali tdk menuntut untuk dirinya dan beliau merestui kpd qoum (sohabat) atas apa yg mereka buat dan beliau diam (menyimpan) atas perkara trsbt

Pertanyaan buat syiah...:
Kenapa imam ali DIAM ketika beliau WAJIB berbicara (untuk menyampaikan yg haq) dan klian berbicara ketika wajib bagi klian DIAM (krn ittiba' dg imam ali yg diam atas perkara trsbt) ??????

Apakah klian lbh BERANI mnyampaikan yg "haq" drpd IMAM ALI????

Wal hasil Imam Aly tidak mempermasalahkan apa yg menjadi kebijaksanaan Abu bakar. sebaliknya beliau menyetujui dan memuji Abu bakar. Mari Kita lihat komentar Aly kw ketika beliau telah menjadi kholifah. Aly kw berkata:
" Abu bakar adalah pemimpin islam. Kami membaiat nya karena dia berhak untuk menjadi kholifah. Maka dari itu aku berperang bersama pasukannya".
(Tarikh Khulafa' hlm 146. Sayyiduna Muhammad Saw Uswah Hasanah hlm 500).

Orang2 syiah menentang pendapat Imam Aly. Merka berkata: kami tidak mengikuti ijtihad Abu Bakar. Kami Hanya mengikuti Nabi".
Benarkah?...Mari kita buktikan!!!

Seorang pemegang rahasia Nabi, Hudzaifah al yamani Ra yg oleh syiah di aku2 sebagai syiah menyampaikan sebuah hadis dari Nabi.
Dari Hudzaifah al yamani, Rosululloh SAW bersabda:
setelah aku meninggal ikutilah abu bakar dan umar...
(jam'ul fawaid juz 2 hlm 201).
Apakah kalian mau mengikuti pesan Nabi SAW yg di sampaikan oleh Hudzaifah alyamani Ra wahai syiah Dajjal?

Tuesday 18 October 2011

MAFAHIM WADLIHAH FI RODDI QISHOH MIN SYIAH ROFIDLOH.(bagaimana mungkin Umy Fathimah di aniaya?)

Dalam Syiah terdapat kisah tragis tentang penganiayaan yg di lakukan oleh Abu Bakar Ra dan Umar Ra terhadap Umy Fathimah Rha. Kisah ini telah di yakini oleh orang2 syiah kebenarannya. Konon, mereka selalu memperingati kejadian itu. Dalam acara tersebut mereka menangis membayangkan kondisi Umy Fatimah Rha saat di aniaya. Bersamaan dengan itu merekka juga melaknat Abu bakar Ra dan Umar Ra.

Mungkin sebagian orang syiah akan mengingkari hal ini. Kemudian mereka akan menuduh ana sebagai tukang Kadzab dan tukang fitnah. Ana tidak heran, sebab memang begitulah cara syiah. Akan tetapi bagi ana cara syiah tersebut merupakan bukti bahwa apa yg mereka peringati ad/ sesuatu yg tidak masuk akal. Sehingga mereka gengsi untuk mengakuinya.
Oleh karena itu ketika mazhab mereka di kritisi maka sepontanitas mereka akan berkata:
" ITU FITNAH...!!!ITU BOHONG!!!...ITU TIDAK BENAR....!!!".

Sebenarnya ana kasihan pada orang2 syiah. Mereka yg selalu mengaku kritis dan selalu mendeklarasikan diri sebagai mazhab yg rasionalis, ternyata mereka tidak mampu menggunakan akal mereka untuk mengkritisi mazhab mereka sendiri, termasuk kisah tragis yg menimpah Umy Fatimah Rha. Seandainya mereka benar2 kritis, Niscaya mereka akan mengomentari kisah itu, begini:
:" ah...! mustahil itu terjadi".

MENGAPA?
Seluruh ahli sejarah dunia mengakui bahwa Aly kw adalah seorang pemberani. Mungkinkah seoarang pemberani diam saja melihat istrinya di aniaya?.
Apakah beliau tidak pernah mendengar sabda Nabi SAW bahwasanya barang siapa mati karena membela keluarganya, maka dia mati syahid".
Seorang pemberani yg memiliki pedang sakti seperti Aly kw tidak mungkin akan diam saja jika istrinya di aniaya.

Alloh Swt berfirman, ALi Imron:110, artinya:
" kalian adalah sebaik2 umat yang di lahirkan untuk manusia. Kalian menyuruh pada yg ma'ruf dan kalian mencegah dari yang mungkar".
Penganiayaan termasuk perbuatan yg mungkar. Aly Kw adalah salah satu sahabat Nabi yg terbaik. Bagaimana mungkin orang terbaik akan membiarkan kemungkaran?.

Baginda Nabi Saw bersabda:
"sebaik baik kalian adalah ygterbaik terhadap istrinya".
Mungkinkah orang terbaik diam saja ketika istrinya di zolomi?
Hanya orang2 yg SINTING yang mempercayai kejadian itu.

Sebagian syiah ada yg memberi alsan mengapa Aly kw diam. Katanya saat itu Aly kw dalam keadaan lemah. Beliau tidak memiliki kekuatan untuk melawan Abu Bakar Ra.
Alasan ini di samping lucu juga sangat tidak masuk akal.

MENGAPA?
Aly kw adalah seorang pemberani. Seseorang yg mampu melawan musuhnya dg kekuatan yg imbang, dia blum bisa di sebut sebagai pemberani. Yang di sebut pemberani adalah dia yg berani melawan musuh meskipun kekuatannya lebih besar. Ini adalah setandar umum dalam menilai keberanian.
Seandainya Aly kw diam dg alsan kondisi beliau lemah. Beliau tidak memiliki kekuatan untuk membela, maka konsekuwensi logisnya adalah syiah harus menyebut Aly kw sebagai pengecut. Atau minimal syiah harus melepas titel keberanian yg beliau sandang. Jika syiah masih menyebut beliau sebagai pemberani sementara beliau tidak berani membela istrinya yg di zolimi, berarti syiah meyakini adanya dua sifat yg saling bertentangan ada pada diri seseorang.Ini sangat tidak masuk akal. Cos, setandar umum mengatakan bahwa seorang pemberani tidak mungkin memiliki sifat pengecut. sebaliknya seorang pengecut mustahil memiliki sifat berani.

Mungkin ada orang syiah yg menilai bahwa diamnya Aly kw hanya sekedar taqiyyah belaka. Jika kemungkinan ini terjadi maka jelas syiah sedang mencoba menghayal.

MENGAPA?
Aly kw memiliki senjata sakti bernama pedang dzul fikar. Konon malaikat jibril tidak mampu menghalau sabetan pedang tersebut. Seandainya pedang itu di sabetkan ke bumi, niscaya bumi akan bergoncang.
Jadi ibarat Nuklir. Sebuah nuklir ketika di jatuhkan ke suatu tempat, niscaya tempat itu akan bergoncang dan ratusan ribu orang yg berada di sana pasti akan mati. Jika benar Umy Fathimah Rha di zolimi, niscaya Aly kw akan menggunakan pedang tersebut untuk membela beliau. Apakah pedang dzul fikar juga ikut bertaqiyyah?.

Bangsa Arab terkenal dg kefanatikannya terhadap kobilah nya. Setiap pengamat sejarah pasti tidak akan meninggalkan kesimpulan ini. Fanatisme terhadap kobilahnya menjadi ciri orang arab sekaligus menjadi watak mereka.
Aly kw termasuk bani Hasyim. Abu bakar termasuk bani taim. sedangkan Umar ad/ bani adi. Bani Hasyim ad/ kabilah terbesar di antara kabilah 2 suku quroisy. Merka memiliki pengaruh yg cukup besar di kalangan suku quroisy dan suku2 lain di jazirah arab.
Aly kw pernah di tugas kan ke daerah yaman. Di sana beliau berhasil mengislamkan banyak orang. Seandainya Umy Fathimah di aniaya oleh Abu Bakar dan Umar, Niscaya bani Hasyim akan membela Aly kw. Demikian juga kabilah2 lain serta penduduk yaman yg di islamkan oleh Aly kw.
Jadi alasan diamnya Aly kw saat itu ad/ sebab kondisi beliau lemah, sangat tidak masuk akal dan tampak sekali mengada-ada.
Mengapa?...
sebab sikap fanatisme bangsa arab telah menjadi watak merka.Mustahil, bani Hasyim dan kabilah2 lain tidak membela Aly kw.

Seorang pengamat sejarah asal eropa bernama Neo amstrong masuk islam setelah dia menganalisa sejarah keberhasilan Baginda Nabi SAW menyatukan kaum Muhajir dan Ansor. Katanya:" Mengingat sifat fanatisme bangsa arab terhadap golongannya, hal itu mustahil berhasil kecuali di atas dasar iman yg kuat ".

Ketika menganalisa tragedi sadis yg menimpa Umy Fathimah Rha, dia berkata:
" seandainya kisah itu benar, berarti Nabi Muhammad telah gagal. Akan tetapi seluruh ahli sejarah dunia tidak akan setuju".

Perhatikan kisah tragis tersebut;
Fatimah berhasil meminta surat warisan dari Abubakar yang berisi pengembalian tanah Fadak pada Fatimah, ketika di jalan Fatimah bertemu Umar dan kemudian Umar bertanya: wahai putri Muhammad, surat apa yang ada di tanganmu? Fatimah menjawab: surat warisdan dari Abu bakar tentang pengembalian tanah Fadak, Umar berkata lagi : bawa sini surat itu, Fatimah menolak menyerahkan surat itu, lalu Umar menendang Fatimah
(Amali Mufid hal 38, juga kitab Al Ikhtishash).

di situ terdapat kalimat :
"Fatimah berhasil meminta surat warisan dari Abubakar....".
Ketika mengomentari kalimat tersebut, amstrong berkata:
" SAYA BELUM PERNAH MENEMUKAN BUKTI SEJARAH YG MENUNJUKAN BAHWA SAAT ITU TELAH DI KENAL SURAT WARISAN".

Maka semakin jelaslah rekayasa kisah tersebut. Jadi kisah tragis itu lebih tepat di sebut sebagai NOVEL TRAGIS MADE IN SYI'AH.

Saturday 15 October 2011

MAFAHIM SHOGHIROH FI GHOZWAH 'USROH

Kejadian perang tabuk atau yg juga di sebut dg perang 'usroh, mengungkapkan adanya orang munafik di antara orang2 islam. Mereka secara zohir menampakan keimanannya akan tetapi batinnya kafir.
Ketika Alloh memerintah umat islam untuk berjihad, orang2 munafik ada yg mengajukan alasan bahwa dia tidak mampu (at taubah;42). Ada juga yang minta izin untuk tidak ikut perang ( At taubah; 43). Mereka menghina orang2 islam yg memberi sumbangan untuk biaya perang ( At taubah;79). Ada juga yg malah melarang temannya untuk mengikuti perang ( At taubah; 81).
Demikian lah sikap orang2 munafik saat itu yg tentunya berbeda dg sikap orang2 yg beriman. Ketika Rosululloh SAW memberi ultimatum agar umat islam memberikan sumbangan untuk biaya perang, maka para sahabat dari kaum muhajir dan ansor segera mengeluarkan harta mereka.
Abu bakar Ra menyumbang 4000 dirham. Umar ra menyumbang 1 uqiyyah. Ustman Ra menyumbang 10000 dinar dan 300 onta. Beliau juga membiayai 1/3 pasukan perang. Abdurrohman bin 'auf menyumbang 200 uqiyyah, Amir Al ansori menyumbang 90 wasak kurma.
Para wanita dari kaum muhajir dan ansor tidak mau kalah. Mereka mengumpulkan perhiasan2 mereka untuk di sumbangkan.

Melihat kekompakan ini, orang2 munafik merasa sakit hati. Mereka melancarkan aksinya. Jika ada orang yg menyumbang banyak, mk mereka akan berkata:" ah1 kamu hanya pamer saja". Ketika ada yg menyumbang sedikit, mereka berkata:" apa yg kamu berikan tidak sebanding dg kebutuhan pasukan".
(Al bidayah juz 3 hlm 277. Ibn Asakir Juz 1 hlm 105. Kanzul Umal Juz 1 hlm 249. Al haitsamy Juz 7 hlm 30. Al baihaqi Juz 9 hlm 33).

Meski demikian, masih ada sebagian munafik yg mengikutio perang. Tujuannya ad/ untuk mengintai kondisi pasukan islam. Jika pasukan islam mengalami kesusahan, mereka akan merasa senang dan mengabarkannya ke madinah.
At taubah: 50, artinya:
" Jika kamu di timpa oleh suatu bencana, mereka( orang munafik) berkata:" sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami untuk( tidak ikut perang)....".

Kabar tersebut di jadikan senjata oleh orang2 munafik yg tidak ikut perang dan orang2 yahudi untuk menfitnah orang2 beriman yg di madinah. Tujuannya agar iman mereka lemah. Lho kok bisa?...Begini, Alloh dan RosulNya selalu berjanji berupa kemenangan dan pertolongan. Ketika pasukan islam mengalami keburukan, orang2 munafik itu akan berkata:" lihatlah Muhammad telah menipu kalian".
Di samping itu, orang2 yahudi memiliki keyakinan bahwa seorang nabi tidak akan di kalahkan dalam peperangan. Jika pasukan islam mengalami keburukan, maka mereka akan berkata:" seandainya Muhammad seorang nabi, tentu hal ini tak akan terjadi".

Ketika pasukan islam kembali dari tabuk , ada 14 orang yg merencanakan pembunuhan atas diri Nabi SAW.
Mereka itu lah orang2 munafik. Mereka adalah pengikut Abdulloh bin Ubay bin Salul yang bekerja sama dengan yahudi. Namun Ironisnya orang2 syiah menuduh Abu bakar, Umar, Usman, Tholhah sebagi pelakunya. Lihat di sini.
http://www.facebook.com/messages/?action=read&tid=PgOt8ps%2FJ1CnBKtnYe336A#!/note.php?note_id=10150302686586123
Padahal seluruh dunia tau bahwa mereka termasuk golongan Muhajir. Di sebut Muhajir sebab mereka mengikuti baginda nabi hijroh. Artinya mereka ad/ pengikut Nabi SAW. Lho pengikut Nabi kok di sebut munafik?.

Perhatikan riwayat yg menceritakan kejadian itu.
وأخرج البيهقي في الدلائل عن عروة رضي الله عنه قال « رجع رسول الله صلى الله عليه وسلم قافلاً من تبوك إلى المدينة ، حتى إذا كان ببعض الطريق مَكَرَ برسول الله صلى الله عليه وسلم من أصحابه فتآمروا أن يطرحوه من عقبة في الطريق ، فلما بلغوا العقبة أرادوا أن يسلكوها معه ، فلما غشيهم رسول الله صلى الله عليه وسلم أخبر خبرهم فقال : من شاء منكم أن يأخذ بطن الوادي فإنه أوسع لكم ، وأخذ رسول الله صلى الله عليه وسلم العقبة ، وأخذ الناس ببطن الوادي إلا النفر الذين مكروا برسول الله صلى الله عليه وسلم لما سمعوا ذلك استعدوا وتلثموا وقد هموا بأمر عظيم ، وأمر رسول الله صلى الله عليه وسلم حذيفة بن اليمان رضي الله عنه وعمار بن ياسر رضي الله عنه فمشيا معه شيئاً ، فأمر عمار أن يأخذ بزمام الناقة ، وأمر حذيفة بسوقها. فبينما هم يسيرون إذ سمعوا وكزة القوم من ورائهم قد غشوه ، فغضب رسول الله صلى الله عليه وسلم وأمر حذيفة أن يردهم ، وأبصر حذيفة رضي الله عنه غضب رسول الله صلى الله عليه وسلم فرجع ومعه محجن ، فاستقبل وجوه رواحلهم فضربها ضرباً بالمحجن ، وأبصر القوم وهم متلثمون لا يشعرون إنما ذلك فعل المسافر ، فرعبهم الله حين أبصروا حذيفة رضي الله عنه وظنوا أن مكرهم قد ظهر عليه ، فأسرعوا حتى خالطوا الناس وأقبل حذيفة رضي الله عنه حتى أدرك رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فلما أدركه قال : اضرب الراحلة يا حذيفة وامشِ أنت يا عمار ، فأسرعوا حتى استووا بأعلاها ، فخرجوا من العقبة ينتظرون الناس فقال النبي صلى الله عليه وسلم لحذيفة : هل عرفت يا حذيفة من هؤلاء الرهط أحداً؟ قال حذيفة : عرفت راحلة فلان وفلان ، وقال : كانت ظلمة الليل وغشيتهم وهم متلثمون . فقال النبي صلى الله عليه وسلم : هل علمتم ما كان شأنهم وما أرادوا؟ قالوا : لا والله يا رسول الله . . . ! قال : فإنهم مكروا ليسيروا معي حتى إذا طلعت في العقبة طرحوني منها . قالوا : أفلا تأمر بهم يا رسول الله فنضرب أعناقهم؟ قال : أكره أن يتحدث الناس ويقولوا : إن محمد وضع يده في أصحابه فسماهم لهما ، وقال : اكتماهم » .تفسير الدر المنثور لجلال الدين السيوطي باب74ج5ص117 وهو عبد الرحمن بن أبي بكر، جلال الدين. والسيوطي نسبة إلى أسيوط مدينة في صعيد مصر 849 – 911 هـ، 1445 – 1505م(المكتبة الشاملة)

Dalam riwayat tidak di sebutkan nama2 mereka. lalu dari mana orang2 syiah tahu kalo pelakunya ad/ orang muhajir?. Ngarang kah?

Al isro';36,artinya:
"dan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya".

Mengikuti sesuatu yg kita tidak memiliki pemgetahuan tentangnya, berarti mengikuti perasangka.

Yunus 36, artinya:" sesungguhnya perasangka itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran".

Alloh SWT berfirman, At taubah:88, artinya:
"akan tetapi rosul dan orang2 yg beriman bersama dia, mereka berjihad menggunakan harta dan jiwa mereka".

At taubah;44, artinya:
"orang2 yg berimn kepada Alloh dan hari kemudian, mereka tidak akan meminta izin kepadamu untuk tudak berjihad dg harta dan diri mereka".


Abu bakar, Umar, Ustman, Tholhah serta kaum muhajir dan ansor yg lainnya ad/ donatur yg menyumbangkan harta mereka untuk biaya pernag tersebut.

At taubah:71, artinya:
"mereka itu akan di beri rahmat oleh Alloh".
At taubah:117, artinya:
"sesungguhnya Alloh telah menerima Tobat Nabi, orang2 Muhajir dan Ansor yang mengikuti Nabi dalam masa sulit ( perang tabuk)".

ABU BAKAR , UMAR , UTSMAN , THALHAH DAN SA'AD BIN ABI WAQASH, mereka ad/ orang2 muhajir yg mengikuti perang tabuk. Mereka dalam pandangan Alloh ad/ orang2 yg beruntung (al hasyr 8-9 dan Al a'rof:157).
Apakah kalian kira Alloh keliru telah menurunkan ayat2 di atas, wahai syiah Dajjal?...

Thursday 13 October 2011

MAFAAHIM ALI IMRON; 28 ( RODDAH NAFISAH 'ALA TAQIYYAH 'INDA SYIAH)

Dalam kaitannya dg pemahaman ayat ayat quran, pengetahuan akan sebab sebab yg melatar belakangi turunnya wahyu (asbab nuzul) memiliki peranan penting. Beberapa ayat tidak dapat di pahami maksud dan tujuannya tanpa mengetahui asbab nuzul.
( Al itqon fi 'ulumil qur'an juz 1 hlm 29. Manahil al 'urfan fi 'ulumilqur'an juz 1 hlm 76).

Ana pernah mengikuti dialog antar agama yg di adakan di purwo rejo pada tahun 2005 oleh JIL (Jaringan Islam Liberal), orientalis indonesia yg bekerja untuk zionis. Saat itu ana menjadi jubir (juru bicara) yg mewakili umat islam.
Salah seorang pembicara JIL menukil al baqoroh:115, artinya:
"kepunyaan Alloh lah timur dan barat, maka kemana pun kamu menghadap, maka di situlah wajhulloh(zat Alloh)".
Kemudian orang orientalis itu berkata:
Ayat di atas tidak mewajibkan orang solat menghadap kiblat. Akan tetapi Muhammad lah yg mewajibkannya. Jika Muhammad telah berani menentang Alloh, mengapa kita tak berani menentang Muhammad?

Saat mendapat giliran bicara ana berkata:
Yang mewajibkan solat menghadap kiblat bukanlah baginda Nabi SAW. Melainkan Alloh. Baginda Nabi hanya mengikuti perintah Alloh. 6 bulan setelah beliau hijrah ke madinah, beliau sering menghadapkan wajah beliau ke langit. Beliau berharap agar arah kiblat yang tadinya menghadap baitul maqdis di rubah menjadi menghadap ke ka'bah. Maka turunlah Al baqoroh;144, artinta:" ... palingkanlah wajah mu ke arah baitul harom. Dan di mana pun kamu berada palingkanlah wajahmu ke arahnya".

Adapun Al baqoroh 115, ayat ini membicarakan arah kiblat solat sunah dalam perjalanan.(HR. Muslim hadis ke 33, 34, dan 800. Tirmidzi hadis ke 2958. Nasa'i Juz 1 hlm 244). Atau kiblat solat fardu dalam perjalanan bagi orang yang tidak mengetahui arah kiblat. ( Tirmidzi hadis ke 345. Ibn Majjah hadis ke 1020. daruqutni Juz 1 hlm 272).
Jadi Baginda Nabi telah mengikuti Perintah Alloh. Jika alasan nt tidak mau mengikuti beliau sebab menurut asumsi nt beliau menentang Alloh, apakah setelah ana buktikan bahwa beliau mengikuti perintah Alloh, apakah nt bersedia mengikuti beliau SAW?.

Seperti itulah bahayanya jika seseorang memaksakan kebodohannya untuk menafsiri quran. Bisa bisa solat tidak wajib menghadap kiblat.

Hal serupa juga terjadi dalam syiah. mereka memaksakan kebodohannya untuk menafsiri qur'an. Mereka menggunakan Ali imron 28 sebagai dalil taqiyyah. Kemudian mereka menjadikan taqiyyah sebagai senjata ampuh untuk menghadapi orang islam di luar madzhab syiah.
Ketika di temukan suatu riwayat dari imam mereka yg bertentangan dg keinginan mereka, mk riwayat tersebut di anggap sebagai taqiyyah belaka. Implikasinya adalah pendapat imam mereka harus di sesuaikan dg keinginan mereka. Orang2 syiah ingin melaknat sahabat Nabi, hususnya Abu Bakar Ra dan Umar Ra. Akan tetapi Imam Aly kw sebagai Imam no wahid syiah malah berkata:
"SEBAIK BAIK UMAT SETELAH NABINYA ADALAH ABU BAKAR DAN UMAR". Menurut adzahabi riwayat ini mutawatir dari Aly. Imam Suyuti menyetujui penilaian tersebut. tentu saja riwayat yg mutawatir dari Aly kw tersebut bertentangan dg keinginan syiah. Maka mereka berkomentar:" itu fitnah! itu tidak benar! itu tidak masuk akal! itu riwayat dlo'if ...itu riwayat maudu' dan tetek bengek alasan lainnya.

Sebenarnya komentar seperti itu menunjukan kebodohan syiah akan ilmu usul hadis. Cos, menurut ulama usul , riwayat mutawatir mustahil keluar dari kebohongan.

Atau klo tidak berkomentar seperti itu, orang2 syiah akan berkomentar:
" ucapan Imam Aly itu hanya sekedar taqiyyah belaka. Itu tidak keluar dari hati urani beliau".

Kita bertanya tanya: kalo itu bukan dari hati nurani beliau, lalu apa isi hati nurani beliau?. Apakah sebaliknya?. Jika Iya, lalu siapa yg pernah membelah dada beliau sehingga mampu mengetahui isi hati beliau yg sebenarnya. Jika tidak ada, lalu dari mana syiah tau klo ucapan beliau itu hanya sekedar taqyyah belaka?. Apakah dari menebak nebak?. Jika iya, maka tebakan syiah tidak ada gunanya. Cos, kita sedang membicarakan masalah agama. Kta tidaklah sedang main tebak tebakan.
Al isro';36,artinya:
"dan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya".

Mengikuti sesuatu yg kita tidak memiliki pemgetahuan tentangnya, berarti mengikuti perasangka. Yunus 36, artinya:" sesungguhnya perasangka itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran".

Mengenai Ali Imron 28, untuk mengetahui maksud dan tujuannya , mari kita lihat asbab nuzulnya. Ada riwayat sohih dari Ibn Abbas Ra yg menjelaskan asbab nuzul Ali Imron 28 bahwa ayat itu turun berkenaan dg Hajaj bin Amr, Kahmas bin abil haqiq dan qoisn bin zaid. Mereka semua adalah orang yahudi yg sering mendekati orang2 ansor dg tujuan untuk membicarakan maslah agama secara rahasia. Tujuannya agar mereka mampu menfitnah atau mengacaukan pemahaman orang islam terhadap agama. Dengan demikian mereka akan meragukan nubuwah baginda Nabi. Kemudian Rifa'ah bin Mundzir, Abdulloh bin Jubair dan Sa'id bin khoisam berkata kepada orang2 ansor :" Jauhilah orang2 Yahudi itu". Akan tetapi merka menolak. Maka turunlah ali imron 28, artinya:
" Janganlah orang mukmin menjadikan orang2 kafir sebagai wali(teman dekat) dg meninggalkan orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya terlepaslah ia dari pertolongan Alloh kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang di takuti oleh mereka".

Sekarang jelaslah titik permasalahannya. Bahwasanya orang2 yahudi selalu melakukan PDKT terhadap orang2 islam untuk membicarakan masalah agama secara rahasia. Dg demikian merka bisa menyebarkan fitnah atau pengkaburan pemahaman agama di kalangan umat islam. Kisah ini telah begitu kondang di bicarakan di dalam sejarah.
Melalui ali imron 28, Alloh melarang orang2 islam untuk menjadikan mereka sebagai teman dekat, kecuali jika hal itu di lakukan karena taqiyyah karena adanya hal2 yg di takutkan. Dapat di simpulkan bahwa di perbolehkan taqiyyah itu harus memenuhi dua sarat, yaitu di lakukan di hadapan orang kafir ketika dalam kondisi lemah. Maka dari itu sebgian ulama ahl sunah memperbolehkan taqiyyah asal di lakukan di hadapan orang kafir.
Asiyah bertaqiyyah di hadapan orang kafir. Amar bin Yasir bertaqiyyah di hadapan orang kafir.
Taqiyyah yg di lakukan di hadapan orang2 yg beriman hanya di lakukan oleh orang2 munafiq. Mereka bertaqiyyah (pura2) beriman, padahal hati mereka kafir, (al baqoroh 14). Mereka mengatakan apa yg tidak ada di dalam hatinya, Ali Imron:167, artinya:
"Mereka mengatakan dg mulutnya apa yg tidak terkandung di dalam hatinya".

Taqiyyah secara etimologis berarti penjagaan. Akan tetapi dalam syiah konsep ini berkembang menjadi suatu paham di mana seseorang di perbolehkan untuk menampakan perbuatan yg secara diameteral bertentangan dg hati nuraninya. Orang2 syiah menggunakan Taqiyyah sebagai senjata ampuh untuk menghadapi orang beriman yg berada di luar madzhab mereka, termasuk ahl sunah wal jamaah.
(Dluha' al islam juz 3 hlm 246. Inilah islam hlm 123).

Orang2 syiah mengajukan dalil an nahl 106 dan ali imron 28. Merka juga mengajukan dua contoh taqiyyah yg di lakukan oleh Asiyah dan amar bin Yasir Ra.
Pertanyaannya:
1). Apakah dua ayat itu menyuruh uat islam bertaqiyyah di hadapan orang islam?.
2). Apakah Amar bin Yasir Ra dan Asiyah bertaqiyyah di hadapan orang beriman?.

Saturday 8 October 2011

MAFAHIM NAFIS FI IBN IDRIS ( JAWABAN ATAS TUDUHAN SYIAH KEPADA IMAM SYAFI'I).

saya tidak tau gelar apa yg harus saya berikn kepada seekor spesies syiah bernama Malik Al asytar atas karya screen shoot nya ini http://www.facebook.com/photo.php?fbid=239651856084162&set=a.239651552750859.59685.100001180473306&type=3&theater.... Dalam screen shoot tersebut dia nukilkan sebuah hadis, Menceritakanku Ahmad bin Abdillah bin Mi’dan dari Anas secara marfu’:
يَكُوْنًُ فِيْ أُمَّتِيْ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ مُحَمَّدَ بْنَ إِدْرِيْسَ أَضَّّرَ عَلَى أُمَّتِيْ مِنْ إِبْلِيْسَ وَيَكُوْنُ فِيْ أُمَّتِيْ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أَبَا حَنِيْفَةَ هُوَ سِرَاجُ أُمَّتِيْ
Akan datang pada umatku seorang yang bernama Muhammad bin Idris (Imam Syafi’i), dia lebih berbahaya bagi umatku daripada Iblis. Dan akan datang pada umatku seorang bernama Abu Hanifah, dia adalah pelita umatku.
(Lisanul Mizan (5/7-8) karya Ibnu Hajar dan Tadrib Rawi (1/277) karya As-Suyuthi).
-------------------------------------
Dua refrensi di atas tidaklah asing bagi para santri. Dan saya telah merujuk ke kitab tersebut. Ada 4 percetakan yg saya gunakan untuk mencocokan redaksi hadis di atas, yaitu: Darul kutub, Bairut, Darul ilmi, Darul fikr. Dari ke 4 percetakan itu tak ada satupun yg di dalamnya terdapat redaksi hadis seperti yg di nukil oleh si malik. Dapat di simpulkan bahwa si malik sebenarnya tidak merujuk langsung ke kitab tersebut. Melainkan ia belajar ( lebih tepatnya mencopas ), di webset atau di blogspot yg entah di tulis oleh siapa.
Saya maklum. Cos, dia pernah mengaku pada ana bahwa dia ad/ bapak kambing. Jadi wajar saja kalo si malik mengunyahnya mentah mentah tanpa di cek terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan dia melakukan kesalahan yg sangat fatal yg semakin memperkuat gelarnya sebagai pembohong ( Dajjal-red).

Saya pernah membaca buku Dajjal Pemimpin Yahudi halaman 112 di nukilkan sabda Nabi SAW begini:
"SESUNGGUH NYA DI DEPAN DAJJAL ADA TAHUN TAHUN KEDUSTAAN...."
(HR. Ahmad, Abu daud, Ibn Majjah, Al hakim).

14 ABAD LALU BAGINDA NABI SAW TELAH MENGABARKAN BAHWA DI DEPAN DAJJAL ADA TAHUN2 KE DUSTAAN. DAN HARI INI KITA SAKSIKAN KEDUSTAAN SYIAH. SUNNGUH HEBAT NABI KITA. MK BENARLAH FIRMAN ALLOH DALAM AN NAJM......WAMA YANTIQU 'ANIL HAWA....... DIA ( MUHAMMAD) TIDAKLAH BERKATA DARI HAWA NAFSU.....

Mari kita lihat siapa Imam Syafi'i. Berikut ini adalah nasab beliau:
Dari Ayahnya : Muhammad bin Idris Bin Abbas Bin Ustman Bin Syafi' Bin Sa'ib Bin Ubaid Bin Abdul Yazid Bin Hasyim Bin Al Mutolib Bin Abdul Manaf Bin qushoy Al quroisyi.
Dari Ibu nya: Muhammad Bin Fatimah Bint Abdillah Bin Al Hasan Al Matsana Bin Hasan Bin Aly Bin Abi Tholib.

Jadi Baik dari ayah maupun dari Ibu, Imam syafi'i ad/ termasuk keturunan Bani Hasyim. Bani Hasyim merupakan kabilah terbaik bangsa arab. Baginda Nabi Saw bersabda:" AKU DI LAHIRKAN DARI BANGSA ARAB YG PALING UTAMA, Yaitu: Bani Hasyim Dan Bani zuhro". ( As subul juz 1 hlm 277).

Imam syafi'i termasuk bani hasyim sedangkan bani hasyim ad/ salah satu kabilah quroisy. Baginda Nabi SAW bersabda:" JANGAN KALIAN HINA QUROISY".
(sabilul huda wal irsyad juz 1 hlm 272).

Jika anda ingin tahu bagaimana para ulama pakar hadis memuji Imam Syafii, silahkan anda merjuk ke kitab 2 berikut:
1). Adabu syafi'i wa manaqibuhu hlm 11.
2). Tobaqot subuki juz 1 hlm 100-107
3). Tobaqot Syairozi hlm 71
4). Hilyatul Auliya' juz 9 hlm 63
5). Tarikh Baghdadi juz 2 hlm 56
6). Tobaqot Hanabilah juz 1 hlm 280
7). Ad Dibaj hlm 209
8). Tartibul Madarik juz 1 hlm 382
9). Husnul Muhadiroh juz 1 hlm 121
10). Tadzkiroh al Hufaz juz 1 hlm 329.
11). Tarikhul Islam hlm 11
12). Ghoyatun Nihayah juz 2 hlm 140
13). Shifatu Shofwah juz 2 hlm 140
14). Al bidayah Wan nihayah juz 10 hlm 251
15). Tobaqot Syafi'i
16). Al wadhih an nafis fi manaqib ibn adris.

Masih banyak kitab2 yg memuat pujian pujian terhadap Imam Syafi'i. Cukuplah kitab2 di atas sebagai bukti tentang kehebatan Imam Syafi'i di banding si dajjal Malik Al asytar.

Adapun Ulama2 yg mengikuti mazhab beliau, jumlah mereka tidak karuan banyaknya. Seandainya di tuliskan, maka memerlukan berjilid jilid buku. namun di sini saya akan memberikan satu contoh Ulama terkemuka yg oleh sebab ke Alimannya, Kehebatannya, kezuhudannya, oleh aebab2 itu, orang2 syiah mengklaim bahwa beliau bermazdhab syiah. Padahal tidak demikian, beliau bermadzhab suni syafi'i. Beliau adalah Al Imam Al quthb Al Habib Abdulloh bin Alawi Bin Muhammad al Hadad Al Hadromi As syafii Al Asy'ari. ( Risalatul Mu'awanah hlm 8).

Selanjutnya, mari kita simak ucapan2 beliau yg tertunag dalam syair2 beliau yg indah itu. Beliau berkata:
" MEREKA BERKATA: APAKAH ENGKAU TELAH MENJADI ROFIDLOH?. AKU MENJAWAB: JANGAN BEGITU. rOFIDLOH BUKANLAH AGAMAKU DAN BUKAN PULA AQIDAH KU. aKAN TETAPI AKU MEYAKINI KEWILAHAN AHL BAIT TANPA RAGU".
( Nurul Absor hlm 127. Diwan Imam Syafi'i qofiyah dal hlm 25).

Imam Syafi'i berkata:
" JIKA ORANG2 BODOH ITU MENGATAKAN KAMI SEBAGAI ROFIDLOH SEBAB KAMI MENGUTAMAKAN ALI DAN JIKA ORANG2 BODOH ITU MENGATAKAN KAMI SEBAGAI NASIBI SEBAB KAMI MENYEBUT KEUTAMAAN ABU BAKAR, MAKA AKU SENANTIASA MENJADI ROFIDLOH DAN NASIBI SEBAB CINTAKU KEPADA KEDUANYA".
( Diwan Imam Syafi'i , qofiyah lam hlm 80. Hilyatul auliya' juz 9 hlm 152).

Kecintaan Imam Syafi'i tidak hanya sekedar pengakuan sebagaimana orang2 syiah. Lebih dari tiu Imam syafi'i membuktikannya dg mengikuti pendapat Ahl bait.

Aly kw berkata:
" ALLOH MENCIPTAKAN ARSY UNTUK MENUNJUKAN QUDROHNYA DAN DIA TIDAK MEMBUTUHKAN TEMPAT"
(al farqu bainalfiroq hlm 333).

Aly zainal Abidin ra berkata:
"ENGKAU ADALAH ALLOH ENGKAU TIDAK MEMBUTUHKAN TEMPAT".
(itihafussadah al muttaqin juz 4 hlm 380).

Ja'far sodiq ra berkata:'
" barang siapa menganggap Alloh berada di atas sesuatu atau berasal dari sesuatu maka dia tlah musyrik". Artinya :" Alloh tidak membutuhkan apapun term,asuk tempat.
(al ma'rufah birrisalah al qusyairiyah hlm 6)

Syafi'i ra berkata;
" ALLOH ADA DAN TAK ADA TEMPAT SAAT ITU. KEMUDIAN ALLOH MENCIPTAKAN TEMPAT SEDANGKAN DIA MASIH DALAM KEADAAN AZALIYAH SEBAGAIMANA DIA BELUM MENCIPTAKAN TEMPAT".
(attihafussadah al muttaqin, juz 2 hlm 24)

Apakah seseorang yg mencintai Ahl bait dan mengikuti pendapat mereka, nt sebut sebagai iblis wahai Recehan dajjal Malik Asytar?

Sebagai penutup catatan ini, ana akan nukilkan satu bait dari beberapa bait syairnya Imam syafi'i yg begitu indah , yg menggetarkan hati ketika di baca, yg melelehkan air mata ketika di hayati , yang menggugah jiwa ketika di baca. Dan saya yakin, nilai syair tersebut lebih mahal di banding si recehan dajjal malik asytar.
Imam syafi'i berkata:
" LA'IN KANA DZANBY HUBBU AALI MUHAMMAD * FADZALIKA ZDANBUN LASTU 'ANHU 'ATUB".

SEANDAINYA MENCINTAI KELUARGA MUHAMMAD AD/ MERUPAKAN DOSAKU, MAKA AKU BUKANLAH ORANG YG AKAN BEROBAT DARI DOSA ITU. ( Diwan Imam Syafi'i qofiyah ba' hlm 33. Manaqib Aali abi tolib juz 4 hlm 124-125).

Apakah seseorang yg tidak mau meninggalkan rasa cintanya kepada ahl bait , kalian sebut sebagai iblis wahai syiah dajjal?
Al qolam; 35-36, artinta:
35. apakah patut kami memperlakukan orang islam itu seperti orang yg berbuat dosa ( kafir)?. 36). MENGAPA KALIAN 9 BERBUAT DEMIKIAN)? BAGAIMANA KALIAN MENGAMBIL KEPUTUSAN?.

Friday 7 October 2011

MAFAAHIM AN NAHL; 106

Terang saja saya tak paham dg konsep taqiyyah ala syiah. Dan saya kira bukan hanya saya saja yang tak paham, bahkan orang syiah juga bingung. Mengapa mereka bingung? sebab mereka mengatakan kalo taqiyyah ad/ ajaran ahl bait, namun mereka selalu menjadikan kisah Amar bin yasir sebagai contoh. Ironisnya orang2 syiah bilang kalo Rosululloh SAW yg menyuruh Amar bin Yasir untuk bertaqiyyah. Benarkah?.....

Sebelum kita membahas masalah ini ada baiknya kita simak apa yg terjadi pada Bilal bin Robbah Ra.Beliau adalah salah satu sahabat yg mendapat siksaan yg tak kalah sadisnya di banding Amar bin Yasir Ra. Beliau di jemur di tengah terik matahari, di himpit batu besar yg di letakan di atas dada beliau. Saat itu majigannya, umayyah bin kholaf berkata:
" kau akan senantiasa di biarkan seperti ini sampai nati atau engkau kafir dg Muhammad dan menyembah lata dan uza".
Kemudian bilal menjawab:
"Ahad....Ahad....". Maksudnya, saya hanya menyembah Tuhan yg Esa. Tidak hanya itu, beliau malah dg tegas menggretak Umayyah bin kholaf. Beliau berkata:
"DEMI ALLOH ! SEANDAINYA SAYA MENGETAHUI KALIMAT LAIN YG LEBIH MENYAKITKAN HATIMU DARI PADA KALMAT YANG AKU UCAPKAN ITU, NISCAYA AKAN SAYA UCAPKAN".
( Muhammad Ghozali, Fiqhus Sirroh hlm 82).

Mari kita lihat apa yg di lakukan oleh orang tua Amar, yaitu Yasir Ra, ketika beliau di siksa, sebagaimana yg di kisahkan sendiri oleh Amar Ra. Dia berkata:
" Abu huzaifah kembali datang memperhatikan kami, barang kali kami mau menuruti permintaannya agar murtad.
Dia (Abu Huzaifah-red)berkata:"Hari ini aku kasihan terhadap kalian dan aku tidak akan menyiksa kalian kecuali sedikit saja. Dan sekarang mungkin kalian ingin kembali kepada agama semula".
Ayah ku ( Yasir Ra-red) berkata:" TIDAK! KAMI SUNGGUH TELAH BERIMAN KEPADA ALLOH YG TUNGGAL DAN KAMI TIDAK AKAN KEMBALI ENYEMBAH BERHALA".
(biografi Amar bin Yasir karya Shobir Abduh Ibrohim hlm 12),

Masih banyak lagi kisah2 lain yg mengisahkan penderitaan sahabat Nabi yg di sebabkan oleh siksaan2 orang2 musyrik makkah. Akan tetapi mereka tidak bertaqiyyah. Seandainya Rosululloh Saw menyuruh bertaqiyyah, niscaya mereka semua akan bertaqiyyah.

Taqiyyah bukanlah ajaran Rosululoh. Melainkan hasil ijtihad Amar Ra agar bisa selamat dari siksaan orang2 musyrik. Penting di ketahui bahwa setelah melakukan taqiyyah Amar Ra menyesal. Beliau mendatangi Rosululloh Saw sambil menangis. Berikut pengakuan Amar Ra:
"Setelah kedua orang tuaku meninggal , Abu Huzaifah mendatangiku dan melakukan siksaan bertubi tubi, dan berlipat ganda dari yang sebelumnya. Hingga pada hari yang berikutnya ia datang kepadaku dan mengancam akan membunuhku sebagaimana orang tuaku di bunuh. Keesokan harinya ia datang lagi dan berkata:
" wahai Amar, dengarlah ! saya beri dua pilihan untuk mu, Mati atau mengkafiri Muhammad dan agamanya....".
(Al haitsam juz 9 hlm 293. Tobaqot juz 4 hlm 177. Al ishobah juz 3 hlm 647. Al hilyah juz 1 hlm 140. Musnad Ahmad juz 1 hlm 62).

Dari pengakuan Amar Ra di atas dapat di pahami bahwa penyiksaan yg di alami oleh Amar Ra dan kedua orang tunya tidak hanya sekali. Melainkan berkali kali. Akan tetapi mereka tidak bertaqiyyah. Seandainya Rosululloh Saw menyuruh umat islam bertaqiyyah, niscaya mereka melakukan taqiyyah sejak awal.

Ancaman dari Abu huzaifah itu membuat Amar Ra berfikir keras. Bagaimana cara beliau mengatasi persoalan yg musykil itu?, PILIH MATI ATAU MURTAD DARI AGAMA?...

Pada awalnya beliau ingin memilih mati dan menyusul kedua orang tuanya sebagai syuhada, akan tetapi beliau masih ingin berjuang dalam jangka panjang. untuk itu beliau harus menyelamatkan nyawanya. Maka lahirlah seubuah ide untuk bertaqiyyah, yaitu pura pura murtad. Di hadapan abu huzaifah beliau menghina Rosululloh Saw dan Memuji berhala. Ahirnya beliau selamat dari maut. Akan tetapi hati kecilnya berkata:
" MENGAPA KAU BEGITU CENGENG DAN TAKUT MATI WAHAI AMMAR!". (ibid)

Oleh sebab itu setelah Abu huzaifah pergi, Amar Ra datang menemui Rosululloh SAW sambil menangis. Melihat kedatangan Amar Ra, Rosululloh SAW bertanya:
" apa yg telah terjadi padamu wahai Ammar?.
Amar menjawab:" kabar buruk ya Rosululloh ! saya telah mncelamu di hadapan mereka dan memuji berhala mereka". (ibid).

Perhatkanlah wahai SYIAH DAJJAL!!!! Ammar bin Yasir menengatakan taqiyyah yg beliau lakukan sebagai kabar buruk. Seandainya Rosululloh Saw menyuruh beliau bertaqiyyah, tentu saja Amar tidak akan mengatakan itu sebagai kabar buruk.

Mendengar jawaban itu, baginda Nabi SAW bertanya:
"kalo begitu bagaimana dg hatimu?".
Ammar menjawab:" saya rasakan hati saya penuh dg keteguhan iman".
Rosululloh SAW bersabda:" jika mereka kmbali, mk lakukanlah hal itu".
(Ibn Katsir juz 2 hlm 558).
Artinya, jika orang musyrik itu kmbali untuk menyiksamu, bertaqiyyah lah. Jadi jelas, Taqiyyah bukanlah ajaran Rosululloh . Melainkan hasil ijtihad Ammar Ra.

Sebab kejadian itu, maka turunlah surat An nahl ;106, artinya:
"barang siapa yg kafir kepada Alloh sesudah dia beriman kecuali orang yg di paksa kafir padahal hatinya tetap tetang dalam beriman, akan tetapi orang yg melapangkan dadanya untuk kekafiran maka murka Alloh menimpanya dan baginya azab yg besar".

Ayat di atas jelas meneragkan hukum orang yg murtad, yaitu di murkai oleh Alloh dan di aherat kelak mereka mndapat azab. Akan tetapi jika ia di paksa untuk kafir yg seandainya ia tidak menuruti paksaan itu, maka ia akan di bunuh seperti yg terjdi pada Amar Ra, kemudian ia bertaqiyyah, pura2 kafir, maka dia tidak berdosa.

Klo orang syiah mnjadikan an nahl 106 sebagai dalil taqiyyah kmudian mereka mnjadikan kisah Amar bin Yasir sebagai contoh, maka apakah kalian mengalami penyiksaan sebagaimana yg di alami oleh AMMAR Ra?...

Mari kita simak riwayat berikut. Seorang syiah berasal dari basroh bernama Ibn Kawwa' bertanya kepada Aly Kw mengenai wasiat nabi. Aly kw menjawab:
"ADAPUN MENGENAI APAKAH SAYA MENDAPAT WASIAT DARI NABI UNTUK MENJADI KHOLIFAH SETELAH BELIAU, MAKA ITU TIDAK BENAR. sEANDAINYA SAYA MENDAPAT WASIAT DARI NABI, NISCAYA SAYA AKANMEMERANGI ABU BAKAR DAN UMAR MESKIPUN SAYA TIDAK MEMILIKI APA APA SELAIN SELENDANGKU INI.
(Tarikh Khulafa' hlm 146. Sayyiduna Muhammad Saw Uswah Hasanah hlm 500).

Tadi kita telah sama2 simak kisah mengenai Ammar Ra. Ternyata taqiyyah merupakan hasil ijtihad beliau. Taqiyyah boleh di lakukan dg dua sarat,
1). dalam keadaan lemah.
2). di lakukan kepada prang kafir yg memaksa orang islam untuk murtad.

Dialog antara Aly kw dan Ibn Kawwa' terjadi ketika beliau menjabat sebagai kholifah, sekarang saya bertanya:
Apakah jawaban Aly kw atas pertanyaan ibn kawwa' ad/ sebentuk taqiyyah?... Jika kalian jawab tidak, berarti wasiat nabi kepada beliau tidak ada. Namun jika kalian jawab, beliau sedang bertaqiyyah, maka ada 4 pertanyaan yg harus kalian jawab.
1). Apakah ketika Aly kw menjadi kholifah, kalian anggap keadaan beliau lemah sehingga beliau harus bertaqiyyah?
2). Apakah kalian anggap orang syiah yg bertanya itu ad/ seorang kafir sehingga Aly kw harus bertaqiyyah?
3). Apakah kalian anggap Aly kw sudah kehabisan ilmu sehingga beliau harus bertaqlid dg hasil ijtihad Ammar Ra(yakni taqiyyah)?
4). Apakah kalian mengalami siksaan sebagaimana yg di alami oleh amar Ra sehingga kalian menjadikan kisah beliau untuk meng-absahkan kemunafikan kalian wahai SYIAH DAJJAL?.

Thursday 6 October 2011

My Umah Aisyah Rha

Perhatikan apa yang Syiah Dajjal ini katakan:
"Kamu tidak lain hanyalah seorang pelacur dari sembilan pelacur
yang ditinggalkan oleh Rasulullah…" (Dinukil dari kitab Daf'ul KadzibilMubin Al-Muftara Minarrafidhati 'ala Ummahatil Mukminin, hal. 11, karya Dr.Abdul Qadir Muhammad 'Atha).
Terdapat kisah orang yang menghina isteri Nabi ini dan dibunuh oleh Ahli Bait sendiri
Utbah b Abd Allah al-Hamdani mengisahkan:
Satu hari aku bersama Al-Hasan bin Zaid (keturunan Ali r.a) pemerintah Tabaristan. Beliau ketika itu hanya memakai kain suf (bulu kambing kasar) dan mengingatkan kepada rakyat agar melakukan kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Beliau juga sering menghadiahkan hampir setiap tahun 20 ribu dirham ke Madinah untuk diBagihkan kepada anak-anak para sahabat yang masih lagi hidup ketika itu.

(pada satu ketika) berhampiranya terdapat seorang lelaki yang memaki Umy Aisyah dengan kata-kata kesat. Beliau lantas mengarahkan dengan tegas mereka disampingya, seraya berkata:

"Wahai pengawal, pancung lehernya!" Mereka(teragak-agak) menjawab: "bahkan beliau ini adalah penyokong setia kerajaan Alawiyah dan dari kalagan kita!" Al-Hasan berkeras "Semoga Allah lindungkan(kita dari gologan ini) dan lelaki ini telah mencela nabi shallahu 'alaihi wasallam, sedangkan Allah telah berfirman, an nur :26, artinya:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)"
"Maka sekiranya Aisyah seorang wanita yang jahat,jadi Nabi shallahu 'alaihi wasallam juga adalah lelaki yang jahat. Kesimpulannya lelaki ini telah kufur(kerana menghina) maka pancunglah dia!" lelaki tersebut pun dipancung lehernya dan aku(Utbah) hadir menyaksikan peristiwa tersebut.
(Diriwayatkan oleh al-lalikai'ie-syarah I'tiqad Ahl al-sunnah wa al-jama'ah jld 2.hlm 232)

Tuesday 4 October 2011

MAFAAHIM AL BAQOROH 159

Baginda Nabi Saw di utus kepada seluruh manusia,(Al a'rof:158. Saba':28. Al anbiya':107). Secara gelobal saat itu manuisa dapat di bagi mnjadi dua.
1). Mereka yg telah memiliki pedoman kitab suci ( Wahyu Ilahi).
2). Mereka yg tidak memiliki pedoman Kitab suci.Jika kita membaca quran kemudian kita menemukan kalimat ahl kitab, maka yg di kehendaki ad/ orang2 Yahudi dan Nasrani. ( Ali imron: 64, 98, 99). Sebagian ahl kitab ada yg beriman kepada baginda Nabi Saw. sebagai contoh Abdulloh bin salam dari Yahudi dan Raja Najasyi dari Nasroni. Merka yg beriman kepada baginda Nabi ad/ orang2 yg Objektif. Mereka mengakui adanya kabar gembira tentang Nabi Ahir zaman yg sifat2nya ada pada diri baginda Nabi SAW. Mereka menerima Beliau SAW dg legowo meskipun beliau bukan dari golongan mereka. Meraka inilah yg di bicarakan dalm Al a'rof; 157.

Akan tetapi mayoritas ahl kitab menolak nubuah baginda Nabi. Mereka Tahu bhwa Nabi ahir zaman akan muncul, kemudian merak berharab nabi itu berasal dari golongan mereka. Ironisnya Nabi yg merka tunggu2 bukan dari golongan mereka . Dari sini lah timbul rasa Hasud ( Al baqoroh: 213).

Seperti Iblis, ia tahu klo ia berada pada posisi yg salah. Namun Rasa hasud membuat buta mata hatinya. Orang2 Yahudi Tahu bhwa sifat 2 Nabi Muhammad SAW tertera di dalam taurot. demikian juga orang nasrani. Mereka tahu sifat2 beliau tertera di dalam injil. Namun karena Hasud mk mata hati mereka buta. Sehingga mereka menyembunyikan penjesan tentang sifat2 baginda Nabi itu.
Al baqoroh: 146, artinya:

" Orang2 ( Yahudi dan Nasrani) yg telah kami beri alkitab ( taurot dan injil) mereka menganal ny ( Muhammad) sebagaimana mereka mengenal anak2 mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebagian mereka menyembunyikan kebenaran....".

Suatu Hari Abu Bakar Ra dan Umar Ra mendatangi seorang Yahudi dan bertanya, " Apakah kamu menemukan sifat Nabi Muhammad di dalam taurot?. orang yahudi itu menggeleng. Melihat kejadian itu anak si yahudi berkata:" demi zat yg menurunkan taurot sesungguhnya dalam kitab kami terdapat sifat2 nya". Kemudian si anak tadi masuk islam.(Fathur Robbani Juz 20 hlm 202).

Pengakuan tersebut di perkuat oleh pengakuan seorang intelak yahudi bernama Abdulloh bin salam. Dia berkata:
" SIFAT MUHAMMAD TERTERA DI DALAM TAUROT". ( sunan tumudzi juz 5 hlm 248).

Ketika berita tentang Baginda Nabi sampai pada Raja Najasy dia berkata:"AKU BERSAKSI BAHWA MUHAMMAD AD/ UTUSAN ALLOH. DIA AD/ ORANG YG DI KABARKAN OLEH ISA IBN MARIYAM".(sunan Abu dawud juz 3 hlm 212).

Mereka itulah yg di bicarakan dlm al a'rof:157, artinya:"(yaitu) orang2 yg mengikuti Rosul Nabi yg Umy yg (namanya) mereka dapati di dalam Taurot dan injil...".
Suatu Hari Abu bakar mendatangi seorang intelek yahudi bernama finhas dan berkata:"wahai finhas takutlah kepada Alloh, bukankah engkau mengetahui sifat2 Muhammad tertera di dalam taurot". Finhas menggeleng, tidak mengakuinya.
(sabilulhuda wal irsyad juz3 hlm 583).

Finhas merupakan salah satu contoh tokoh yahudi yg menyembunyikan penjelasan taurot. Dia ad /contoh yg di bicarakan dalam la baqoroh; 159, artinya:"SESUNGGUHNYA ORANG2 YG MENYEMBUNYIKAN APA YG TELAH KAMI TURUNKAN BERUPA PENJELASAN2 ( YG JELAS) DAN PETUNJUK SETELAH KAMI MENERANGKANNYA KEPADA MANUSIA DALAM ALKITAB, MEREKA ITU DI LAKNAT ALLOH DAN DI LAKNATI (PULA) SEMUA PELAKNAT".

Akan tetapi syiah telah menyalahgunakan ayat tersebut. Mereka menggunakan ayat tersebut untuk melaknat Abu bakar dan usman. Alasan yg di ajukan ad/ karena Abu bakar Ra pernah membakar Hadis2 Nabi sedangkan Usman Ra pernah membakar alquran.

Qosim Ibn 'Aly menjawab:
Perhatikan al baqoroh 159. Di sana terdapak kalimat "...orang2 yg menyembunyikan apa yg telah kami turunkan.....". Kalimat Apa yg telah kami turunkan, dalam teks arab berbunyi:"...MA ANZALNA...". Apa yg Alloh turunkan?... Yg Alloh turunkan adlah kitab suci. Jadi yg di ancam oleh al baqoroh ad/ orang2 yg menyembunyikan penjelasan dalam kitab suci. Sedangkan yg di bakar oleh Abu bakar Ra ad/ Hadis Nabi Saw. Apakah kalian anggap hadis sama dg kitab suci wahai syiah dajjal?

Adapun Usman Ra. Memang benar beliau pernah membakar quran. Meski demikian beliau tlah menetapkan 5 mushaf ( mushaf usmani), sebagai mushaf yg telah di sepakati. Jadi beliau tidak menyembunyikan penjelasan2 yg ada di dalam quran. Sedangkan yg di ancam Oleh albaqoroh 159 adalah orang2 yg menyembunyikan penjelasan yg ada di dalam kitab suci. Apakah kalian meragukan keutuhan alquran sekarang wahai syiah dajjal?...

Tuesday 20 September 2011

KEBOHONGAN SYIAH ATAS UCAPAN UMAR RA.

Kali ini kita akan bongkar kebohongan yg telah menjadi keyakinan syiah tentang ucapan umar ra mengenai mutah. Telah maklum, syiah sangat meyakini bahwa yg mengharamkan mutah bukan lah Nabi SAW. Melainkan Umar Ra. Mereka mengajukan bukti berupa riwayat yg ada dalam kitab
Fakhrur Razi dalam tafsir al-Kabir, ketika menafsirkan ayat 24 surat an-Nisa ; Imam Ahmad bin Hambal dalam musnadnya (lihat: jil:1 hal:52).), yaitu:
Umar bin Khotob ketika mengatakan ,” “ Dua jenis mut’ah yang berlaku di masa rasulullah, yang kini ku larang dan pelakunya akan kuhukum, adalah mutah haji dan mut’ah wanita”.
--------------------------------
Ana persilahkan antum sekalian untuk merujuk ke kitab tersebut. Antum tak bakalan menemukan riwayat yg terjemahannya seperti di atas. Akan tetapi antum akan menemukan riwayat yg terjemahannya seperti berikut:
"UMAR RA BERKHUTBAH DAN BERKATA:" SESUNGGUHNYA ROSULULLOH SAW PERNAH MENGIZINKAN MUTAH KEPADA KAMI SEBANYAK 3X , KEMUDIAN BELIAU SAW MENGHARAMKANNYA. DEMI ALLOH TIDAKLAH AKU MELIHAT ORANG YG MELAKUKAN MUTAH PADAHAL DIA MUHSON ( TELAH MENIKAH) KECUALI AKU AKAN MERAJMNYA MENGGUNAKAN BATU, KECUALI IA MAMPU MENDATANGKAN 4 SAKSI UNTUK MENYAKSIKAN BAHWA MENGHALALKANNYA SETELAH MENGHARAMKANNYA".
( Bandingkan, Ibn Majjah hadis ke 1963. Al muqodas fil mukhtar juz 1 hlm 33o).

Jadi maksud Umar Ra adalah menjelaskan kepada kaum muslimin yg saat itu banyak yg baru masuk islam, dan masih akrab dg kebiasaan jahiliyah, termasuk mutah. Mereka yg baru masuk islam tentu tidak mengetahui sabda Nabi SAW saat fathul makkah.

Baginda Nabi SAW bersabda:

" SESUNGGUH NYA AKU PERNAH MENGIZINKAN KALIAN UNTUK ISTIMTA' ( MUTAH). INGATLAH!!! SESUNGGUHNYA ALLOH BENAR2 TELAH MENGHARAMKANNYA SAMPAI HARI KIAMAT. BARANG SIAPA DI SISINYA MASIH MEMILIKI MASA DARI WANITA MUTAH , MAKA TINGGALKAN LAH. DAN JANGANLAH KALIAN MENGAMBIL SESUATU YG TELAH KALIAN BERIKAN KEPADA MEREKA.
(HR. ibn majjah, muslim, abu dawud, nasa'i, ahmad dan ibn hibban).

Kkarena itu Umar berkata:
" Sesungguhnya Rosululoh saw pernah mengizinkan mutah kepada kami kemudian beliau mengharamkannya sampai hari kiamaat. Demi Alloh ! aku tidak melihat seseorang yg melakukan mutah kecuali aku akan merajaam nya"

Apakah salah jika Umar ra sebagai seorang kholifah menjelaskan hukum kepada kaum muslimin, di mana hukum tersebut merupakan ketetapan dari baginda Nabi SAW, bahwa hukum MUTAH ADALAH HARAM.?????

Sunday 18 September 2011

DID GOD CHANGE HIS MIND????.

Setelah berkali2 membaca catatan yg penuh manfaat dari Habeb Muhammad Umar alaydrus tentang MADZHAB IMAM MUHAJIR DAN SALAF BA'ALAWY , lihat di sini:

http://www.facebook.com/#!/notes/muhammad-umar-alaydrus/madzhab-imam-muhajir-dan-salaf-baalawy/160325234042147

ana menyimpulkan bahwa syiah keliru dalam memahami makna imamah yg di kehendaki oleh al imam ahmad al muhajir. Mereka hanya melihat kata imam tanpa meneliti apakah yg di kehendaki ad/ imamah yg ada dalam syiah ato bukan?. Kekeliruan serupa juga terjadi dalam menjadikan al baqoroh 124 sbagai dalil konsep imamiyah.Dalam catatan tersebut seorang syiah komentar begini.

Ali Musa:

nie salah satu ayat sandaran kami syiah ttg ke imamahan..

QS Al-Baqarah [2] Ayat 124

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku... akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim”.

ttg nama2 imam ahlul bayt..

dan berjumlah 12 org..

ini yg kami jadikan sandaran..

(affuan kami syiah g asal comot se enak hati kami..)

Kemarin jam 2:16 · Suka

--------------------------------------------------------------------------------

Padahal makna imam dalam ayat tersebut ad/ nubuwah. Alloh mengangkat nabi Ibrohim as sebagai imam. Siapa nabi Ibrohim???. Semua orang tau kalo beliau adalah Nabi. Kemudian beliau meminta agar dzurriyyahnya juga di jadikan imam, beliau berkata: WA MIN DZURRIYYATY.....dan (juga) dari dzurriyyah ku.

Dzurriyah sendiri berarti naslul insan ( keturunan manusia) mencangkup anak, cucu, buyut, canggah dst.

( lihat kamus al mu'jam alwasit juz1 hlm 310. kamus al munawir hlm 444 dan 1415).

Dengan pengertian itu kita dapati dzurriyyahnya nabi ibrohim as di angkat menjadi nabi. Nabi Ibrohim memiliki dua anak; Ismail as dan Ishak as. Keduanya ad/ Nabi. Ishak as memiliki anak bernama ya'kub. Beliau juga Nabi. Ya'kub memiliki anak bernama Yusuf as. Beliau juga Nabi. Dalam surat al ankabut:27 Alloh berfirman: WA JA'ALNA FI DZURRIYYATIHINNUBUWAH....dan kami jadikan kenabian dalam dzurriyah nya(Ibrohim).

Dalam ayat lain Alloh menyebut mereka dg menggunakan kata aimah ( jama' kata imam), al anbiya': 73....WA JA'ALNAHUM AIMATAN...dan kami jadikan mereka sebagai para imam. Dg demikian jelas kalo kata imam dalam al baqoroh 124 bermakna nubuwah. Kemusykilannya, mengapa Alloh menggunakan kata imam untuk mengungkapkan makna nubuwah????.

Sebab Nabi adalah pemimpin ( imam ) umatnya.

Syiah memaksakan ayat tersebut untuk menjadi dalil konsep imamiyah. Padahal kita sama2 tahu kalo ayat tersebut membicarakan Nabi Ibrohim as. Dalam persepsi syiah, setelah Nabi Muhammad SAW di angkat menjadi Nabi mk secara otomatis hak imamah beralih pada dzurriyyah beliau SAW. Tadi kita tlah bahas arti kata dzurriyyah, yaitu naslulinsan ( keturunan manusia), mencangkup anak, cucu, buyut, canggah dst. Dg demikian Imam Hasan ra dan Imam Husen ra termasuk dlm kata gori dzurriyyah. Namun,SIAPA YG MAMPU MEMBUKTIKAN SECARA BIOLOGIS KALO ALY KW TERMASUK DLM KATA GORI DZURRIYYAH????????. beliau bukanlah anak maupun cucu Nabi SAW. Beliau adalah menantu. Sedangkan janji Alloh di berikan kpd dzurriyyah.
DID GOD CHANGE HIS MIND?????????

Friday 16 September 2011

KEBOHONGAN SYIAH ATAS PEMBAIATAN ALI KW PADA ABU BAKAR RA

Dalam lamunan syiah, Aly kw tidak membaiat Abu bakar ra kecuali setelah 6 bulan berlalu. Dari sini mereka membuat pertanyaan : mengapa aly kw tidak membaiat sebelumnya???????. selanjutnya mereka membuat kesimpulan bahwa pembaiatan aly kw itu di lakukan karena terpaksa.

Tampaknya orang2 syiah udah mulai menganggap diri mereka lebih hebat dari Imam Aly kw. Cos, mereka telah mampu menebak isi hati beliau. Jadi bagi syiah kajian kritis yg ilmiyah tor logis dapat di lalui lewat tebak2an.

Kalo ada orang yg melakukan kajian dan memberikan bukti berupa riwayat bahwa Aly kw membaiat Abu bakar di awal2 pemerintahannya, mk syiah langsung menyebutnya sebagai nasibi ato wahabi untuk menolak tulisan tersebut.

Ok!!!.Kita ikuti standar syiah bahwa tulisan dari wahabi dan nasibi harus di tolak. Nasibi ad/ pembenci ahl bait. Wahabi adalah sekte yg di dirikan oleh Muhammad iibn abdul wahab pada abad 10 h.

Telah sama2 kita ketahui syiah sangat membenci orang2 yg terlibat dalam pembantaian di karbala. Untuk membuktikan cinta mereka kpd ahl bait, syiah mlaknat orang2 itu. Dapat di simpulkan bhwa ciri2 pcinta ahl bait dlm standar syiah ad/ mlaknat orang2 itu.

Alhamdulillah seluruh ulama ahl sunah mlaknat kejadian itu. di antaranya adalah Imam suyuti. ( Tarikh khulafa hlm 170). Beliau adalah ulama ahl sunah yg hidup pada abad 9 h. Jadi bliau hidup seblum wahabi lahir. Oleh karena itu beliau bukan nasibi dan bukan pula wahabi. Mk tulisannya boleh di trima menurut standar syiah.

Dalam tarikh khulafa' beliau menukil sebuah riwayat yg oleh al hakim di nyatakan sohih bahwa beberapa hari setelah Baginda Nabi di makamkan, Abu bakar ra berkhutbah. Setelah selesai berkhutbah Aly kw berkata:" SESUNGGUHNYA AKU BERPENDAPAT BAHWA ABU BAKAR PALING BERHAK ATAS KEHILAFAHAN. (Tarikh khulafa' hlm 61).

Riwayat ini menunjukan kalo Aly kw telah membaiat Abu bakar sejak awal.
Adapun Riwayat yg biasa di nukil oleh syiah tentang dialog antara Abu bakar dan Aly kw, riwayat ini adalah kebohongan syiah. Dialog tersebut bukan antara Abu bakar ra dan aly kw, melainkan antara Abu bakar ra dan Kholid bin sa'id bin ash. Kejadiannya pun bukan setelah 6 bulan pembaiatan di saqifah, melainkan 1 bulan setelahnya. hal yg membuat dia terlambat membaiat Abu bakar adalah karena ia berada di yaman.Ketika ia ke madinah terjadilah dialog dg abu bakar dan ahirnya dia membaiat Abu bakar.
( Attobari juz 4 hlm 28. Al kunuz juz 8 hlm 59. Thobaqot juz 4 hlm 97. Al bidayah juz 6 hlm 315)
Mengapa kalian melakukan tadlis wahai syiah dajjal????????>

Telah sama2 kita ketahui syiah sangat membenci abu sufyan. Ketika Abu sufyan mendengar berita kalo yg jadi kholifah adalah abu bakar, ia menuju madinah dan menemui Aly kw untuk memprotes kekhilafahan Abu bakar ra. Aly kw menjawab:" AKU BERPENDAPAT BAHWA ABU BAKAR PANTAS MEMANGKU JABATAN ITU.".
(AL kunuz juz 3 hlm 140. Al isti'ab juz 4 hlm 87. Al mustadrok juz 3 hlm 78.).

MENGAPA KALIAN LEBIH MEMILIH PENDAPAT ABU SUFYAN KETIMBANG PENDAPAT ALY KW WAHAI SYIAH DAJJAL?????.

Bukti bahwa Aly kw membaiat abu bakar ra bukan karena terpaksa adalah ke ikut sertaannya dalam musawaroh di masa kekhilafahan abu bakar.
(al kunuz juz 3 hlm 134. al ishobah juz 3 hlm 55. al haitsam juz 5 hlm 319).

Bukti lainnya adalah ke ikutsertaan Aly kw memerangi orang2 yg tidak membayar zakat.
( tarikh khulafa' hlm 65).

KALO SYIAH BILANG BAHWA APA YG DI LAKUKAN OLEH ALY KW ITU HANYA SEKEDAR TAQIYYAH BELAKA, MK ANA TANYA....APAKAH KALIAN TELAH MEMBELAH DADA BELIAU SEHINGGA KALIAN TAU ISI HATI BELIAU?????????. JIKA BELUM MK ALANGKAH MBAJUK DAN SANGAT TIDAK SOPAN APA YG KASLIAN LAKUKAN WAHAI SYIAH DAJJAL!!!! KALIAN BERANI MENEBAK2 ISI HATI BELIAU YG SUCI....

KEBOHONGAN SYIAH ATAS ABU BAKAR RA

Oleh sebab tidak paham maslah tanaqidl ( kontradiksi ), maka dua hal yg sebenarnya tidak bertentangan di anggap bertentangan. Bagi anda yg ingin memahami bab ini lebih jauh, silahkan merujuk ke kitab2 balaghoh, ana sarankan agar anda mempelajari syarh 'uqudul juman fi 'ilmi ma'ani wal bayan. Pada bab tanaqudl di jelaskan bahwa kntradiksi yg menunjukan esalahan suatu alimat adalah kontradiksi yg saling merusak, yakni dua hal yg saling bertentangan yg apabila salah satunya di gunakan, maka yg lain harus di tinggalkan. ( Syarh 'Aqudul juman Fi Ilmil ma'ani wal bayan, hlm 11).

Ana kasih contoh konsep trinitas. Kata orang kristen yesus adalah tuhan. Tuhan tidak bisa mati sedangkan manusia bisa mati. yesus mati rapi dia adalah tuhan. Lho...lho...katanya tuhan tidak bisa mati???...

Orang2 kafir yg tak paham dg maslah tanaqidl mncoba mengkritik quran. Kata mereka di dalam quran terdapat pertentangan. Mereka mengajukan contoh ayat berikut:

Ar rohman:39, artinya:" maka pada hari itu, manusia dan jin tidak di tanya tentang dosanya". Di sini Alloh tidak menanyai mereka. Namun di ayat lain Alloh menanyai mereka.
al hijr: 92, artinya:" maka demi tuhan mu, kami pasti akan menanyai mereka".

Kata orang2 kafir dua ayat di atas merupakan bukti adana kontradiksi dalam quran.

Qosim Ibn 'Aly menjawab:
Dua ayat di atas tidaklah saling bertentangan. Justru keduanya saling melengkapi dan saling menjelaskan. Cos, masa satu hari di hari kiamat setara dg 50.000 tahun. Al ma'arij: 4, artinya:" ....dalam sehari setara dg 50.000 tahun...".

Selama itu, ada masa di mana manusia dan jin berada di suatu tempat yg di situ mereka di tanyai ( al hijr:92). Namun di waktu lain mereka tidak di tanyai ( ar rohman:39). Dengan demikian tidak ada yg bertentangan di dalam quran.

Tampaknya Orang2 syiah juga tak paham masalah tanaqid. Namun rasa hasud mereka kpda islam telah sedemikian besar sehingga sesuatu yg tak bertentangan di anggap bertentangan.

Yazdi Muthaharry:
coba teliti ya...
Benarkah Abubakar menjadi Imam shalat pada saat hari terakhir kehidupan Rasulullah saw spt yg diriwayatkan Bukhori?
Hadits ttg keutamaan Abubakar menjadi Imam salat utk menggantikan Rosul ketika Rosul mau meninggal dunia sering dibesar-besarkan oleh sebagian sdr sunni, sebagai tanda bahwa Abubakar sebagai pengganti Rosul . Padahal hadits tersebut adalah hadits yg kontradiktif atau hadits mudtharib, bagian dari hadis dhoif karena selain bertentangan matan antara hadits sejenis, fakta dan waktunya juga tidak sesuai ...

Dari Aisyah ,ia berkata :"Ketika sakit Rosul saw sudah berat, datanglah Bilal mengajak salat, lalu Rosulullah berkata :"Suruh Abubakar shalat utk manusia !" Lalu aku (aisyah )berkata :" Yaa Rosulullah, Abubakar itu org yg lemah.dia tdk sanggup menggantikan kedudukanmu. Nanti org tidak dapat mendengar suaranya, alangkah baiknya kalau disuruh saja Umar. "Rasulullah berkata :" Suruh Abubakar shalat!", lalu aku berkata kpd Hafsah " katakan kpd Rosul bahwa Abubakar laki2 yg lemah, klu dia menggantikan kedudukanmu nanti suaranya tdk bisa didengar org. " Rasulullah marah dan berkata:"Kamu ini seperti perempuan yg mengelilingi Yusuf, suruh Abubakar shalat di tengah2 manusia!". Ketika sudah masuk waktu shalat Rasulullah merasa ringan kemudian beliau berdiri bersandar kepada dua orang, kakinya bergelantung dan masuk ke masjid. Ketika Abubakar mendengar suara Rasulullah, dia (Abubakar) mundur ke belakang. Kemudian Rasulullah memberi isyarat kepada Abubakar utk meneruskannya. Rasulullah datang dan duduk di sebelah kiri Abubakar, waktu itu Abubakar shalat berdiri, Rasulullah shalat duduk, Abubakar bermakmum kpd Rasulullah dan org2 bermakmum kpd Abubakar ra.(HR BUKHORI 722 dan hadis sejenis Bukhori 713, 683, 664).
Kontradiktif hadis ini adalah sebagai berikut:
Kontradiksi disini apakah Imamnya satu, yaitu Abubakar atau dua orang, yaitu Abubakar dan Nabi Saw? Dlm riwayat yg lain lagi Rasulullah tidak ikut shalat, beliau hanya membuka tirai saja krn beliau sakit parah
12 September jam 2:52 · Suka

Qosim Ibn 'Aly menjawab:
Ya selayang pandang hadis2 dalam BUKHORI 722 dan hadis sejenis Bukhori 713, 683, 664 tampak saling bertentangan. Akan tetapi hal ini jika hadis2 itu membicarakan satu kejadian. Manakala kita teloti kembali, mk kita dapati bahwa hadis2 itu menceritakan dua kejadian. pertama, mnceritakan bahwa Nabi SAW ikut solat, dan yg kedua mnceritakan bahwa beliau ta ikut solat.

Perhatikan hadis ke 678. Dari Abi Musa, dia berkata:
" Nabi SAW sakit dan sakit beliau parah. Kemudian beliau bersabda:" Suruh Abu bakar untuk solat dg orang2". (artinya, abu bakar di printah untuk mjadi Imam Solat).
Bukhori juz 1 hlm 154 hadis ke 678, 3385).

Dalam Fathulbari di jelaskan bahwa kejadian itu terjadi 9 hari sebelum Nabi SAW meninggal. Di Lain hari keadaan bliau SAW sempat membaik.
Perhatikan Hadis ke 4447. Orang2 bertanya kepada Aly kw:" bagaimana keadaan Nabi Saw?". Aly kw menjawab:" Al hamdulillah beliau baik".
( Bukhori Juz 3 hlm 92).

Ketika keadaan beliau membaik itulah, beliau keluagr rumah dan masuk masjid. Kemudian Solat di dekat Abu Bakar Ra.

Perhatikan Hadis ke 683. Di situ terdapat kalimat....Ketika sudah masuk waktu shalat Rasulullah merasa ringan kemudian beliau berdiri bersandar kepada dua orang, kakinya bergelantung dan masuk ke masjid. Ketika Abubakar mendengar suara Rasulullah, dia (Abubakar) mundur ke belakang. Kemudian Rasulullah memberi isyarat kepada Abubakar utk meneruskannya. Rasulullah datang dan duduk di sebelah kiri Abubakar, waktu itu Abubakar shalat berdiri, Rasulullah shalat duduk, Abubakar bermakmum kpd Rasulullah dan org2 bermakmum kpd Abubakar ra.

Jadi sebelum meninggal, kondisi baliau sudah sempat membaik. Namun itu tak berlangsung lama.
Perhatikan Hadis ke 1205. dari Anas Ra : ketika orang2 islam melaksanakan solat Fajar ( subuh) di hari senin dan Abu bakar Solat dg mereka, Rosululloh SAW mengagetkan mereka kerika beliau melihat dari jendela kamar Aisyah. Maka Rosululloh SAW tersenyum. ( Bukhori juz 1 hlm 258 hadis ke 1205 dan 680).

Jadi dua riwayat yg oleh syiah di anggap bertentangan itu, ternyata menceritakan dua kejadian.
1). Rosululloh SAW masuk masjid dan duduk di dekat Abu bakar Ra. (hadis ke 678)
2). Rosululloh saw Tidak masuk masjid. Beliau hanya melihat dari balik jendela. (hadis ke 680).

maka wajar2 saja jika redaksi hadisnya berbeda2. Lha wong itu menceritakan dua kejadian kok.

Thursday 15 September 2011

KEBOHONGAN SYIAH 4

Masih ingat jenggongan syiah bahwa mereka anti yahudi?... Iran mengancam israil dg nuklirnya yg sampai detik ini masih ngumpet?...Jika anda masih mempercayainya berarti anda tengah mempercayai kebohongan. Cos, sangat tidak mungkin Syiah melawan yahudi. kenapa???. Sebab Imam mahdi versi syiah akan menggunakan hukum yahudi.

Abu Abdillah as berkata :"Apabila datang pembela keluarga Muhammad (al-Mahdi a.s), maka dia akan memberlakukan hukum Dawud dan Sulaiman tanpa bantuan saksi" (al-Kulayni, al-Kafi juz 1 halaman 397)

Aneh ya, di forum2 facebook, orang2 Syiah sok anti yahudi, tp kok Imam mahdinya menerapkan Hukum Dawud, bukan Hukum Qur'an dan Sunnah yang dibawa oleh Rasulullah Saw.Jadi, orang Syiah anti Yahudi cuma kamuflase doank dunk.
---------------------------------------------------
Wahai Saudaraku, jangan kalian tertipu dengan propaganda Syiah yang sellau anti yahudi, padahal mereka snagat menantikan terjadina penggantian hukum dr hukum Qur'an menjadi hukum keluarga Dawud (YAhudi). Dan kita berkeyakinan bahwa Qur'an mengandung hukum paling sempurna dibanding hukum2 sebelumnya.

Jangan kalian tertipu dengan hadits2 tentang Imam Mahdi yg mereka contek dr hadits SUNNI, karena dalam hadits2 dari kitab standar mereka jauh sekali Imam Mahdi versi Sunni dengan versi mereka.

Jadi, waspadalah..waspadalah..jangan sampai kita tertipu oleh ulah mereka.

Akhirnya, mari kita, keluarga kita, keturunan kita, dan seluruh kaum muslimin berdo'a semoga Allah menyelamatkan kita dunia akhirat.
hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada Allah kita meminta dan berharap, krn tiada daya upaya selain kekuatan Allah belaka.

Wassalam

Sunday 11 September 2011

KEBOHONGAN SYIAH 3

Masih ingat novel produk syiah tentang pasukan Usamah bin Zaid Ra kan?....Dalam Novel tersebut di katakan bahwa Abu bakar Ra dan Umar Ra menolak kepemimpinan Usamah bin Zaid Ra. Kemudian Rosululloh SAW melaknat mereka.
Syiah menggunakan novel tersebut sebagai salah satu alasan untuk menyalahkan Abu bakar Ra dan Umar Ra. Akan tetapi kita tidak sedang mengalisa novel. Melainkan kita sedang menganalisa sejarah. Jadi apa yg ada dalam teks sejarah itulah yg kita cari dan itulah yg benar.

Ternyata teks sejarahmenunjukan bahwa Abu bakar Ra tidak termasuk pasukan tersebut. 9 hari sebelum Rosululloh SAW meninggal, beliau menyuruh Abu bakar Ra untuk meng imami solat. Sedangkan pasukan Usamah di kirim 3 hari sebelum Rosululloh SAW wafat.Jadi ketika Rosululloh SAW mengutus oasukan Usamah Abu bakar Ra memiliki tugas lain, yaitu menjadi Imam solat. Beliau tidak termasuk dalam pasukan Usamah Ra.

Umar Ra meskipun beliau termasuk dalam pasukan itu, namu beliau tidak menolak kepemimpinan Usamah. Justru beliaulah yg membela Usamah Ra keyika orang2 menolak kepemimpinan Usamah Ra.
Umar Ra lah yg e=melapor penolakan tersebut kepada Rosululloh SAW. Setelah mendengar laporan dari Umar Rosululloh SAW berpidato. Dalam pidato tersebut beliau tidak melaknat siapaun. Beliau hanya memastikan bahwa Usamah Ra layak menjadi pemimpin pasukan. Di ahir pidato itu, beliau SAW bersabda:
" sesungguh nya Usamah termasuk orang2 pilihan kalian". Setelah Rosululloh SAW berpidato, ahirnya orang2 yg tadnya menolak kepemimpinan Usamah mau menerima Usamah Ra dg legowo.
(Ibn asakir juz 1 hlm 120. Kanzul umal juz 5 hlm 312).

Walhasil Syiah telah berbohong. Secara diam2 syiah membuat novel kemudian menganggap novel tersebut sebagai sejarah. Lalu mereka mnjadikan novel yg mereka anggap sebagai sejarah itu sebagai dalil untuk menyalahkan Abu bakar ra dan Umar Ra.

Masih ingat hadis Nabi tentang kondisi sebelum dajjal muncul kan.Dalam buku
Dajjal Pemimpin Yahudi halaman 112 di nukilkan sabda Nabi SAW begini:
"SESUNGGUH NYA DI DEPAN DAJJAL ADA TAHUN TAHUN KEDUSTAAN...."
(HR. Ahmad, Abu daud, Ibn Majjah, Al hakim).

14 ABAD LALU BAGINDA NABI SAW TELAH MENGABARKAN BAHWA DI DEPAN DAJJAL ADA TAHUN2 KE DUSTAAN. DAN HARI INI KITA SAKSIKAN KEDUSTAAN SYIAH. SUNNGUH HEBAT NABI KITA. MK BENARLAH FIRMAN ALLOH DALAM AN NAJM......WAMA YANTIQU 'ANIL HAWA....... DIA ( MUHAMMAD) TIDAKLAH BERKATA DARI HAWA NAFSU.....

JIKA DEMIKIAN UCAPAN SYIAH BERASAL DARI...................

Thursday 8 September 2011

HUBUNGAN KELUARGA NABI DAN SAHABAT NABI

Pertalian hubungan pernikahan dan nasab antara Ahlul Bait dengan Sahabat Nabi SAW terutama dengan keluarga Abu Bakar, keluarga Al Khatthab dan keluarga Az Zubair banyak sekali disebutkan dalam sumber-sumber utama Syiah. Antara lain :
a. Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib ra. Menikah dengan Umar bin Al Khathab ra.
(Al Kulaini dalam Al Kafi Fi Al Furu’ (6/115), At Thusi dalam Tahdziibul Ahkam, Bab Adad An Nisa’ Juz 8 hal 148).
Sesungguhnya Ali bin Abi Thalib ra. Menikahkan anak perempuannya dengan Umar bin Khatthab, hal ini bukan saja mengindikasikan bagaimana eratnya hubungan kasih sayang keduanya, tetapi juga menunjukkan bahwa Ali melihat Umar adalah sosok lelaki tepat yang berhak untuk menjadi suami dari cucu Rasulullah SAW.
Tentunya beda dengan keyakinan Syiah tentang diri Umar.

Renungkan firman Allah SWT di Surah An Nuur ayat 26 ini:

“Perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji pula. Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik pula. Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dari rizki yang mulia (surga)” (An Nuur: 26)

b. Fatimah binti Ali bin Abi Thalib ra. Menikah dengan Al Mundzir bin Ubaidah bin Az Zubair ra.
c. Sakinah binti Al Husain bin Ali bin Abi Thalib As Syahid ra. Menikah dengan Mush’ab bin Az Zubair ra.
d. Ruqayyah binti Al Husain As Syahid ra. Menikah dengan Amru bin Az Zubair ra.
e. Fatimah binti Al Husain As Syahid ra. Menikah dengan Abdullah bin Amru bin Ustman bin Affan ra.
f. Ummul Hasan binti Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Cucu Rasulullah SAW menikah dengan Abdullah bin Az Zubair ra.
g. Malikah binti Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Menikah dengan Ja’far bin Mush’ab bin Az Zubair ra.
h. Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Menikah dengan Hafshah binti Abdur Rahman bin Abu Bakar ra.
i. Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Menikah dengan Ummu Ishaq binti Thalhah bin Ubaidillah ra. Kemudian ketika Al Hasan meninggal dunia beliau berwasiat kepada saudaranya Al Husain As Syahid ra. Agar menikah dengan Ummu Ishaq setelahnya, hingga kemudian Al Husain As Syahid ra. Menikahinya dan lahirlah Fathimah.
j. Muhammad Al Baqir menikah dengan Ummu Farwah binti Al Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar ra. Hingga lahirlah Al Imam Ja’far As Shadiq.
(Pertalian hubungan pernikahan antara keluarga Ali bin Abi Thalib ra. Dengan sebagian keluarga pamannya dari keluarga Abu Bakar ra. Keluarga Umar bin Khatthab ra. Keluarga Ustman bin Affan ra. Dan keluarga Az Zubair bin Awwam ra. Banyak sekali, yang kemudian dikupas oleh Syaikh As Sayyid bin Ahmad bin Ibrahim dalam kitabnya ‘Al Asma’ wa Al Mushaharat Baina Ahlil Bait Wa As Shahabah’)

Lihatlah wahai pengekor hawa nafsu dan pencaci, tidak cukupkah bukti tersebut diatas sebagai hujjah bahwa antara Ahlil Bait dan Shahabat terdapat hubungan yang erat dan harmonis sebagai bukti ketinggian Iman dan Akhlak di zaman Nubuwwah. Rupanya Syaikh2 Syiah terdahulu lebih jujur dan obyektif dalam meneliti sejarah dari pada Ulama2 Syiah kontemporer apalagi Cheerleader2 Syiah yang berada di negeri kita ini. Mereka hanya mengikuti tanpa mau baca dan belajar sejarah.
Akhirnya, mengutip ayat 141 di surah Al Baqarah :
“Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan” (Al Baqarah : 141).