Terang saja saya tak paham dg konsep taqiyyah ala syiah. Dan saya kira bukan hanya saya saja yang tak paham, bahkan orang syiah juga bingung. Mengapa mereka bingung? sebab mereka mengatakan kalo taqiyyah ad/ ajaran ahl bait, namun mereka selalu menjadikan kisah Amar bin yasir sebagai contoh. Ironisnya orang2 syiah bilang kalo Rosululloh SAW yg menyuruh Amar bin Yasir untuk bertaqiyyah. Benarkah?.....
Sebelum kita membahas masalah ini ada baiknya kita simak apa yg terjadi pada Bilal bin Robbah Ra.Beliau adalah salah satu sahabat yg mendapat siksaan yg tak kalah sadisnya di banding Amar bin Yasir Ra. Beliau di jemur di tengah terik matahari, di himpit batu besar yg di letakan di atas dada beliau. Saat itu majigannya, umayyah bin kholaf berkata:
" kau akan senantiasa di biarkan seperti ini sampai nati atau engkau kafir dg Muhammad dan menyembah lata dan uza".
Kemudian bilal menjawab:
"Ahad....Ahad....". Maksudnya, saya hanya menyembah Tuhan yg Esa. Tidak hanya itu, beliau malah dg tegas menggretak Umayyah bin kholaf. Beliau berkata:
"DEMI ALLOH ! SEANDAINYA SAYA MENGETAHUI KALIMAT LAIN YG LEBIH MENYAKITKAN HATIMU DARI PADA KALMAT YANG AKU UCAPKAN ITU, NISCAYA AKAN SAYA UCAPKAN".
( Muhammad Ghozali, Fiqhus Sirroh hlm 82).
Mari kita lihat apa yg di lakukan oleh orang tua Amar, yaitu Yasir Ra, ketika beliau di siksa, sebagaimana yg di kisahkan sendiri oleh Amar Ra. Dia berkata:
" Abu huzaifah kembali datang memperhatikan kami, barang kali kami mau menuruti permintaannya agar murtad.
Dia (Abu Huzaifah-red)berkata:"Hari ini aku kasihan terhadap kalian dan aku tidak akan menyiksa kalian kecuali sedikit saja. Dan sekarang mungkin kalian ingin kembali kepada agama semula".
Ayah ku ( Yasir Ra-red) berkata:" TIDAK! KAMI SUNGGUH TELAH BERIMAN KEPADA ALLOH YG TUNGGAL DAN KAMI TIDAK AKAN KEMBALI ENYEMBAH BERHALA".
(biografi Amar bin Yasir karya Shobir Abduh Ibrohim hlm 12),
Masih banyak lagi kisah2 lain yg mengisahkan penderitaan sahabat Nabi yg di sebabkan oleh siksaan2 orang2 musyrik makkah. Akan tetapi mereka tidak bertaqiyyah. Seandainya Rosululloh Saw menyuruh bertaqiyyah, niscaya mereka semua akan bertaqiyyah.
Taqiyyah bukanlah ajaran Rosululoh. Melainkan hasil ijtihad Amar Ra agar bisa selamat dari siksaan orang2 musyrik. Penting di ketahui bahwa setelah melakukan taqiyyah Amar Ra menyesal. Beliau mendatangi Rosululloh Saw sambil menangis. Berikut pengakuan Amar Ra:
"Setelah kedua orang tuaku meninggal , Abu Huzaifah mendatangiku dan melakukan siksaan bertubi tubi, dan berlipat ganda dari yang sebelumnya. Hingga pada hari yang berikutnya ia datang kepadaku dan mengancam akan membunuhku sebagaimana orang tuaku di bunuh. Keesokan harinya ia datang lagi dan berkata:
" wahai Amar, dengarlah ! saya beri dua pilihan untuk mu, Mati atau mengkafiri Muhammad dan agamanya....".
(Al haitsam juz 9 hlm 293. Tobaqot juz 4 hlm 177. Al ishobah juz 3 hlm 647. Al hilyah juz 1 hlm 140. Musnad Ahmad juz 1 hlm 62).
Dari pengakuan Amar Ra di atas dapat di pahami bahwa penyiksaan yg di alami oleh Amar Ra dan kedua orang tunya tidak hanya sekali. Melainkan berkali kali. Akan tetapi mereka tidak bertaqiyyah. Seandainya Rosululloh Saw menyuruh umat islam bertaqiyyah, niscaya mereka melakukan taqiyyah sejak awal.
Ancaman dari Abu huzaifah itu membuat Amar Ra berfikir keras. Bagaimana cara beliau mengatasi persoalan yg musykil itu?, PILIH MATI ATAU MURTAD DARI AGAMA?...
Pada awalnya beliau ingin memilih mati dan menyusul kedua orang tuanya sebagai syuhada, akan tetapi beliau masih ingin berjuang dalam jangka panjang. untuk itu beliau harus menyelamatkan nyawanya. Maka lahirlah seubuah ide untuk bertaqiyyah, yaitu pura pura murtad. Di hadapan abu huzaifah beliau menghina Rosululloh Saw dan Memuji berhala. Ahirnya beliau selamat dari maut. Akan tetapi hati kecilnya berkata:
" MENGAPA KAU BEGITU CENGENG DAN TAKUT MATI WAHAI AMMAR!". (ibid)
Oleh sebab itu setelah Abu huzaifah pergi, Amar Ra datang menemui Rosululloh SAW sambil menangis. Melihat kedatangan Amar Ra, Rosululloh SAW bertanya:
" apa yg telah terjadi padamu wahai Ammar?.
Amar menjawab:" kabar buruk ya Rosululloh ! saya telah mncelamu di hadapan mereka dan memuji berhala mereka". (ibid).
Perhatkanlah wahai SYIAH DAJJAL!!!! Ammar bin Yasir menengatakan taqiyyah yg beliau lakukan sebagai kabar buruk. Seandainya Rosululloh Saw menyuruh beliau bertaqiyyah, tentu saja Amar tidak akan mengatakan itu sebagai kabar buruk.
Mendengar jawaban itu, baginda Nabi SAW bertanya:
"kalo begitu bagaimana dg hatimu?".
Ammar menjawab:" saya rasakan hati saya penuh dg keteguhan iman".
Rosululloh SAW bersabda:" jika mereka kmbali, mk lakukanlah hal itu".
(Ibn Katsir juz 2 hlm 558).
Artinya, jika orang musyrik itu kmbali untuk menyiksamu, bertaqiyyah lah. Jadi jelas, Taqiyyah bukanlah ajaran Rosululloh . Melainkan hasil ijtihad Ammar Ra.
Sebab kejadian itu, maka turunlah surat An nahl ;106, artinya:
"barang siapa yg kafir kepada Alloh sesudah dia beriman kecuali orang yg di paksa kafir padahal hatinya tetap tetang dalam beriman, akan tetapi orang yg melapangkan dadanya untuk kekafiran maka murka Alloh menimpanya dan baginya azab yg besar".
Ayat di atas jelas meneragkan hukum orang yg murtad, yaitu di murkai oleh Alloh dan di aherat kelak mereka mndapat azab. Akan tetapi jika ia di paksa untuk kafir yg seandainya ia tidak menuruti paksaan itu, maka ia akan di bunuh seperti yg terjdi pada Amar Ra, kemudian ia bertaqiyyah, pura2 kafir, maka dia tidak berdosa.
Klo orang syiah mnjadikan an nahl 106 sebagai dalil taqiyyah kmudian mereka mnjadikan kisah Amar bin Yasir sebagai contoh, maka apakah kalian mengalami penyiksaan sebagaimana yg di alami oleh AMMAR Ra?...
Mari kita simak riwayat berikut. Seorang syiah berasal dari basroh bernama Ibn Kawwa' bertanya kepada Aly Kw mengenai wasiat nabi. Aly kw menjawab:
"ADAPUN MENGENAI APAKAH SAYA MENDAPAT WASIAT DARI NABI UNTUK MENJADI KHOLIFAH SETELAH BELIAU, MAKA ITU TIDAK BENAR. sEANDAINYA SAYA MENDAPAT WASIAT DARI NABI, NISCAYA SAYA AKANMEMERANGI ABU BAKAR DAN UMAR MESKIPUN SAYA TIDAK MEMILIKI APA APA SELAIN SELENDANGKU INI.
(Tarikh Khulafa' hlm 146. Sayyiduna Muhammad Saw Uswah Hasanah hlm 500).
Tadi kita telah sama2 simak kisah mengenai Ammar Ra. Ternyata taqiyyah merupakan hasil ijtihad beliau. Taqiyyah boleh di lakukan dg dua sarat,
1). dalam keadaan lemah.
2). di lakukan kepada prang kafir yg memaksa orang islam untuk murtad.
Dialog antara Aly kw dan Ibn Kawwa' terjadi ketika beliau menjabat sebagai kholifah, sekarang saya bertanya:
Apakah jawaban Aly kw atas pertanyaan ibn kawwa' ad/ sebentuk taqiyyah?... Jika kalian jawab tidak, berarti wasiat nabi kepada beliau tidak ada. Namun jika kalian jawab, beliau sedang bertaqiyyah, maka ada 4 pertanyaan yg harus kalian jawab.
1). Apakah ketika Aly kw menjadi kholifah, kalian anggap keadaan beliau lemah sehingga beliau harus bertaqiyyah?
2). Apakah kalian anggap orang syiah yg bertanya itu ad/ seorang kafir sehingga Aly kw harus bertaqiyyah?
3). Apakah kalian anggap Aly kw sudah kehabisan ilmu sehingga beliau harus bertaqlid dg hasil ijtihad Ammar Ra(yakni taqiyyah)?
4). Apakah kalian mengalami siksaan sebagaimana yg di alami oleh amar Ra sehingga kalian menjadikan kisah beliau untuk meng-absahkan kemunafikan kalian wahai SYIAH DAJJAL?.
No comments:
Post a Comment