Perhatikan apa yang Syiah Dajjal ini katakan:
"Kamu tidak lain hanyalah seorang pelacur dari sembilan pelacur
yang ditinggalkan oleh Rasulullah…" (Dinukil dari kitab Daf'ul KadzibilMubin Al-Muftara Minarrafidhati 'ala Ummahatil Mukminin, hal. 11, karya Dr.Abdul Qadir Muhammad 'Atha).
Terdapat kisah orang yang menghina isteri Nabi ini dan dibunuh oleh Ahli Bait sendiri
Utbah b Abd Allah al-Hamdani mengisahkan:
Satu hari aku bersama Al-Hasan bin Zaid (keturunan Ali r.a) pemerintah Tabaristan. Beliau ketika itu hanya memakai kain suf (bulu kambing kasar) dan mengingatkan kepada rakyat agar melakukan kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Beliau juga sering menghadiahkan hampir setiap tahun 20 ribu dirham ke Madinah untuk diBagihkan kepada anak-anak para sahabat yang masih lagi hidup ketika itu.
(pada satu ketika) berhampiranya terdapat seorang lelaki yang memaki Umy Aisyah dengan kata-kata kesat. Beliau lantas mengarahkan dengan tegas mereka disampingya, seraya berkata:
"Wahai pengawal, pancung lehernya!" Mereka(teragak-agak) menjawab: "bahkan beliau ini adalah penyokong setia kerajaan Alawiyah dan dari kalagan kita!" Al-Hasan berkeras "Semoga Allah lindungkan(kita dari gologan ini) dan lelaki ini telah mencela nabi shallahu 'alaihi wasallam, sedangkan Allah telah berfirman, an nur :26, artinya:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)"
"Maka sekiranya Aisyah seorang wanita yang jahat,jadi Nabi shallahu 'alaihi wasallam juga adalah lelaki yang jahat. Kesimpulannya lelaki ini telah kufur(kerana menghina) maka pancunglah dia!" lelaki tersebut pun dipancung lehernya dan aku(Utbah) hadir menyaksikan peristiwa tersebut.
(Diriwayatkan oleh al-lalikai'ie-syarah I'tiqad Ahl al-sunnah wa al-jama'ah jld 2.hlm 232)
Maka sekiranya Aisyah seorang wanita yang jahat,jadi Nabi shallahu 'alaihi wasallam juga adalah lelaki yang jahat.
ReplyDeletesungguh sebuah kesimpulan yang sangat dangkal. bodoh dan jahil. menunjukkan betapa penulis ternyata bukan hanya tidak tahu sejarah tetapi ternyata juga tidak tahu Al-Qur'an.
Di antara gambaran istri yg buruk disebutkan dlm ayat berikut ini:
ضَرَبَ اللهُ مَثَلاَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَأَةَ نُوْحٍ وَامْرَأَةَ لُوْطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا الصَّالِحِيْنَ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللهِ شَيْئًا وَقِيْلَ ادْخُلاَ النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ
“Allah membuat istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth sebagai perumpamaan bagi orang2 kafir. Kedua berada di bawah ikatan pernikahan dgn dua orang hamba yg shalih di antara hamba-hamba Kami. Lalu kedua istri itu berkhianat2 kepada kedua suami mereka mk kedua suami mereka itu tdk dapat membantu mereka sedikitpun dari siksa Allah dan dikatakan kepada keduanya: ‘Masuklah kalian berdua ke dlm neraka bersama orang2 yg masuk neraka’.
apakah nabi Nuh dan nabi Luth termasuk laki-laki yang jahat karena istri-istri mereka adalah ahli neraka ? sebagaimana firman Allah.
mungkin kalian suka baca Al Qur'an tapi tak lebih hanya dibaca tanpa pernah diketahui isinya.
hati-hati kalau mengambil kesimpulan, jangan sembarangan, keburukan Aisyah tidak akan mengurangi kemuliaan Rosul SAWW.
terlalu gegabah/sembarangan mengambil kesimpulan dan tanpa disadari kalian telah merendahkan Rosul SAWW.
niat kalian yang buruk akan mencelakakan diri kalian kelak diakhirat.
nt paham ayat itu gak?....
ReplyDeleteBerbicara mengenai kias, maka kita harus mengetahui usul fiqh agar kita tahu syarat2 keabsahan sebuah kias atau penyamaan. Kias adalah penyamaan. seperti kita menymakan antara si A dan si B. Penyamaan ini sah apabila ada kesamaan antara maqis dan maqis alaih. Misal si A adalah pembohong ( seperti orang syiah-red), demikian juga si B adalah pembohong,(seperti orang yahudi-red). Maka si A dan si B boleh di samakan.
Antara Umy Aisyah dan Istri Nabi Nuh as terdapat perbedaan yg sangat mencolok tg mustahil dapat di samakan. Ibarat putih dan hitam adalah dua hal yg berbeda yg mustahil dapat di samakan. Memaksakan kehendak untuk menyamakan dua hal tersevbut, sama saja menunjukan KEDUNGUAN , KEBUTAAN DAN KE GEBLEG AN nya sendiri.
Perbedaan antara Umy aisyah dan Istri Nabi Nuh yg mustahil dapat di samakan adalah, Umy Aisyah seorang mukminah sedangkan istri nabi nuh adalah kafir. Alloh SWt telah membedakan dua jenis manusia ini, lalu apa hak anjing2 syiah menyamakan wanita beriman dan wanita kafir???,
HANYA ORANG2 TOLOL YG BEROTAK TUMPUL LAH YG MELAKUKAN ITU. Perbedaan sifat yg di miliki oleh Istri dua Nabi itu, menjadikan pengkiasan yg di lakukan oleh syiah tidak sah. Maka MEMAKSAKAN KEHENDAK UNTUK MENYAMAKAN DUA HAL YG BERBEDA INI IBARAT ORANG YG MEMAKSAKAN KEHENDAK UNTUK MENYAMAKAN ANTARA PUTIH DAN HITAM, YG JUSTRU HAL INI MENUNJUKAN KE DUNGUAN, KEBUTAAN DAN KEGEBLEGAN DIRI MEREKA SENDIRI.
Ayat yhg menunjukan kekafiran istri Nabi Nuh adalah surat hud: 40, artinya:" .....kami berfirman:" muatkanlah kedalam bahtera dari masing2 binatang sepasang( jantan dan betina), dan keluarga (ahl ) mu kecuali orang yg telah terdahulu ketetapan terhadapnya......."
perhatikan kalimat....."dan keluarga (ahl ) mu kecuali orang yg telah terdahulu ketetapan terhadapnya.......". Di sini jelas ada yg di kecualikan dari ahl baitnya Nabi Nuh as.Yaitu istri dan anaknya. Pengecualian ini seperti pengecualian istri Nabi Luth as.Hud: 81, artinya:
" ..... maka pergilah dg membawa keluarga ( ahl ) mu di ahir malam dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yg tertinggal kecuali istri mu....".
Dua ayat di atas dg jelas mengecualikan istri nabi Nuh as dan istri Nabi Luth as. Berbeda ketika alloh menyebut istri Nabi Muhammad SAW. Tidak ada satu pun yg di kecualikan dari mereka.
al ahzab:6, artinya:" nabi itu lebih utama bagi orang2 mukmin dari pada diri mereka sendiri dan istri2 nya adalah ibu2 mereka...".
Mari kita lakukan pendekatan dg mengajukan dua kalimat sebagai perbaddingan:
(1). Semua wanita itu selamat kecuali si A dan si B.
(2). Semua wanita itu selamat.
Kalimat pertama menunjukan adanya yg di kecualikan, yaitu si A dan si B. Berarti wanita selain keduanya selamat. Sedangkan dalam kalimat yg kedua tidak ada yg di kecualikan. Berarti semua wanita , dari A sampe Z selamat semua.
Dengan jelas hud:40 mengecualikan istri Nabi Nuh dari ahl baitnya yg selamat. Demikian juga Hud;81, mengecualikan istri nabi luth, di mana pengecualian tersebut tidak ada dalam al ahzab:6. Berarti semua istri Nab Muhammad SAWi adalah Ibu2 nya kaum mukminin tanpa ada yg di kecualikan.
ReplyDeleteKeutamaan Aisyah Dibandingkan dengan para wanita lain di rumah kenabian, dan
keutamannya dibanding ayahnya Sendiri
Yang pertama:
Adapun keutamaannya –dan ini bagian pertama pada bab ini), diantaranya
terdapat keutamaan yang sama seperti keutamaan istri-istri Rasulullah yang
lainnya. Dan ada pula yang khusus bagi beliau radhiyallahu anha.
Diantara keutamaan beliau radhiyallahu ‘anha yang sebanding dengan istri-istri
Rasulullah yang lain adalah mereka semua termasuk wanita yang paling utama di
muka bumi secara mutlak, sebagai istri-istri dari seorang hamba yang paling
mulia dimuka bumi, sebagai ibu kaum mukminin sebagaimana yang telah ditegaskan di dalam Al-Qur ’an “dan istri-istrinya adalah ibu ibu mereka”
Mereka juga istri-istri Rasulullah di dunia dan akhirat, mereka lebih memilih
Allah dan Rasulnya serta kehidupan Akhirat daripada kehidupan dunia dan
perhiasannya, Allah juga menjaga kesucian mereka dari segala dosa berupa
syirik, akhlak yang tercela, etika yang buruk, serta Allah melipat gandakan setiap
ketaatan dan amal sholeh mereka. Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan
mereka radhiyallahu anhunna yang lain.
Diantara keutamaan- keutamaan yang khusus bagi Aisyah adalah:
1. Sabda Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam
“Keutamaan Aisyah atas kaum wanita seperti keutamaan tsarid atas seluruh
makanan”
2. Beliau adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah, ketika beliau ditanya
“Siapakah orang yang paling engkau cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah”
3. Rasulullah tidak menikahi seorang perawan pun selain Aisyah
4. Dalam mimpi Rasulullah, Allah Azza wa Jalla menggambarkan Aisyah dengan
sebuah kain sutera, sehingga pernikahanya dengan Rasulullah adalah wahyu dari
Allah.
5. Rasulullah memilih untuk tinggal di rumah Aisyah ketika beliau sakit, sehingga
beliau meninggal di rumah Aisyah, pada hari gilirannya, dalam pelukannya, dan
bercampur antara ludahnya dengan ludah Rasulullah saat menjelang akhir
hayatnya, dan dikuburkan di rumah beliau radhiyallahu ‘anha juga.
6. Tidak pernah turun wahyu sedang Rasulullah berada diselimut istrinya selain
Aisyah.
7. Jibril pun pernah mengucapkan salam untuknya
8. Beliau juga mendapat jatah dua hari dan dua malam, melebihi istri-istri
Rasulullah yang lainya
9. Beliau adalah wanita yang paling pandai dan banyak ilmunya, dan tidak satu
pun wanita yang lebih banyak meriwayatkan hadits Rasulullah dari pada ummul
mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha
10. Rasulullah mendoakan ampunan bagi beliau radhiyallahu ‘anha atas dosa-dosanya
yang telah lampau maupun yang akan datang.
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan beliau radhiyallahu ‘an ha yang lain.
Seluruh umat Islam dari zaman shahabat hingga zaman ini, bahkan hingga
datangnya hari kiamat pun selalu memuji beliau radhiyallahu ‘anha dengan
kalimat-kalimat pujian. Kecuali Syiah Rafidhah yang telah keluar dari Islam,
sebagaimana kesepakatan para ulama.